Ramadan 2023

Trending di Twitter, Apa Itu Lailatul Qadar? Tutorial Salat Malam, Wanita Haid Juga Bisa Ibadah

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iustrasi malam lailatul qadar yang ingin dicapai oleh banyak umat Muslim di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Salat malam Lailatul Qadar dilaksanakan sedikitnya 2 rakaat 1 kali salam.

Dan dapat dilaksanakan yakni dari pukul 20.30 malam (setelah isya) hingga pukul 4.30 (sebelum subuh).

Bisa juga dilakukan sebanyak 4 rakaat 1 kali salam tanpa tasyahud awal.

Pelaksanaan salat malam Lailatul Qadar maksimal sampai 12 rakaat.

Baca juga: BACAAN Doa Sesudah Salat Gerhana Matahari, Fenomena Langit yang Bakal Terjadi 20 April 2023

Panduan atau tata cara salat malam Lailatul Qadar

1. Membaca Niat

Sholat 2 Rakaat

أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli Sunnata lailatil Qadri Rak’ataini Lillahi Ta’aalaa.

Artinya:

“Saya niat sholat sunnah lailatil qadr dua rakaat karena Allah Ta’ala”.

Sholat 4 Rakaat:

أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa.

Artinya:

“Saya niat sholat sunnah lailatil qadr empat rakaat karena Allah Ta’ala”.

2. Takbiratul Ikhram

Salat malam Lailatul Qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikhram, dengan membaca kalimat takbir: Allahu Akbar.

3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

Membaca Al-Fatihah pada rakaat 1 hingga rakaat keempat.

Kemudian membaca surat At-takasur, Al-Qadr, Al-Ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.

4. Tidak ada tahiyat awal

Agak berbeda dengan pelaksanaan salat wajib yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat.

Pada salat malam Lailatul Qadar jika telah sampai pada rakaat kedua, maka tidak perlu duduk tahiyat awal, melainkan langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.

5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat

Sampai pada rakaat keempat, maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.

Setelah membaca doa tahiyat akhir, dilanjutkan melakukan salam.

ILUSTRASI Salat malam Lailatul Qadar (via TribunPalu)

Lantas, bagiamana dengan wanita haid yang tidak bisa melaksanakan salat?

Namun ternyata masih ada 5 amalan penting yang dapat dilakukan wanita haid di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Berikut ini amalan-amalan penting 10 hari terakhir Ramdan untuk wanita haid dilansir dari TribunMataram.com.

1. Berdoa

Meski sedang mengalami menstruasi bukan berarti kita tidak boleh berdoa.

Pada bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan ini menjadi waktu yang tepat untuk berdoa kepada Allah SWT.

Mulai dari doa memohon ampun, meminta perlindungan, meminta petunjuk hingga doa saat terjadi bencana seperti pandemi corona yang sedang terjadi.

ILUSTRASI berdoa (Freepik)

2. Berdzikir

Selain berdoa, melantunkan dzikir juga bisa tetap diamalkan di saat sedang datang bulan.

Perbanyak melantunkan tasbih, tahmid, takbir dan sebagainya.

Lantunkan dzikir untuk meraih cahaya di malam lailatul qadar.

Hadist riwayat Imam Bukhari menyebut bahwa Rasulullah pernah bersabda:

"Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antra orang yang hidup dan yang mati".

Baca juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar Rahmatun Lil Alameen, Sholawat Habibi Ya Muhammad yang Viral di TikTok

Baca juga: Kumpulan Sholawat Viral: La La Tahsab - Duqtu Walalan Atakhola, Cocok Didengarkan Ramadan 2023

3. Mendengarkan lantunan Al-Quran

Meski tidak bisa melantunkan Al-Quran, kita masih bisa mendengarkannya.

Dengan mendengarkan orang yang membaca ayat Al-Quran kita akan mendapatkan pahala.

4. Membaca dan Mengamalkan Asmaul Husna

Membaca dan mengalmalkan nama-nama baik Allah SWT merupakan amalan yang juga bisa dilaksanakan saat wanita haid.

Dengan membaca Asmaul Husna menjadikan kita lebih banyak mengingat Allah.

Selain itu kita juga menjadi semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama jika dilakukan di bulan Ramadan.

Baca juga: BACAAN Doa Setelah Menyerahkan dan Menerima Zakat Fitrah agar Bernilai sebagai Pahala

5. Mendengarkan Tausiyah

Selain mendengarkan lantunan ayat Al-Quran, wanita yang sedang haid juga diperbolehkan mendengarkan tausiyah.

Baik dari media sosial, televisi maupun radio.

Mendengarkan tausiyah merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kita dapat memperluas pengetahuan agama dengan banyak mendengarkan tausiyah.

Demikian amalan-amalan penting 10 hari terakhir bulan Ramadan untuk wanita yang sedang haid.

Ciri orang mendapatkan malam lailatur qadar

Selain menjelaskan waktu terjadinya malam lailatul qadar dan amalan- amalan untuk mengisi malam istimewa bagi umat muslim tersebut, Ustad Abdul Somad juga mengungkapkan ciri-ciri orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Adapun ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam tersebut menurut penjelasan UAS, yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.

Perubahan yang dimaksud, kata UAS, bukanlah perubahan fisik.

Melainkan perubahan perilaku.

"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan," ujar UAS.

"Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," sambungnya.

"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.

Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.

---

Artikel ini telah ditayangkan di SerambiNews.com

Berita tentang Ramadan 2023 dan berita Jatim lainnya.

Berita Terkini