Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Jumat (21/4/2023) mendatang.
Jika ada perbedaan hari raya nantinya, Muhammadiyah berharap seluruhnya bisa saling menghormati.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Sukadiono menjelaskan, ketetapan penentuan 1 syawal itu menjadi hasil dari metode hisab hakiki wujudul hilal yang dijadikan pedoman oleh Majelis Tarjih Tajdid PP Muhammadiyah.
"Warga Muhammadiyah khususnya Jawa Timur pastinya akan mengikuti apa yang menjadi keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Sukadiono di Surabaya, Kamis (13/4/2023) malam.
Baca juga: Lebaran 2023 NU dan Muhammadiyah Ada Potensi Beda Hari? Sidang Isbat Idul Fitri Digelar 20 April
Dia menegaskan metode yang dilakukan Muhammadiyah itu berdasarkan Al-Quran dan Hadits sebagai dasar keagamaan yang kuat.
Tidak hanya bersifat rasionalitas ilmu semata.
"Tetapi kuat secara agama, syariahnya dan juga kuat secara ilmu pengetahuan," jelas Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Mengenai potensi perbedaan hari raya, Suko menyebut sebetulnya bukanlah hal yang baru.
Namun, dia mengimbau perbedaan tidak lantas menjadi keretakan di antara umat muslim.
Justru di tengah perbedaan yang terjadi nanti umat Islam harus mengedepankan prinsip saling menghargai toleransi dan ukhuwah Islamiyah.
Sebab, inti dari semuanya adalah ibadah kepada Allah SWT. Dia turut mengajak, agar minggu terakhir ramadan ini dijadikan momentum untuk semakin mendekatkan diri.
"Dan jika perbedaan nantinya terjadi tetap kedepankan ukhuwah Islamiyah, saling menghargai dan saling toleransi agar terciptanya harmoni kedamaian di tengah perbedaan,” pungkasnya.
Ikuti berita seputar Ramadan 2023