Dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/3/2023), pasien ini ditandu warga puluhan kilometer secara bergantian.
Lantaran infrastruktur jalan yang rusak dan tidak dapat dijangkau oleh kendaraan hingga ke desa mereka.
Akses jalan tidak dapat dijangkau oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Terlebih kondisi jalan saat itu sangat licin akibat baru saja diguyur hujan.
Proses persalinan dibantu oleh dua orang bidan Puskesmas Pembantu setempat dan berlangsung sangat dramatis.
Karena mereka hanya menggunakan alas tidur dan peralatan medis seadanya.
Selain itu kondisi cahaya yang gelap gulita karena minimnya alat penerangan membuat warga terpaksa menyalakan api unggun.
Hal itu membuat penerangan serta membantu untuk menghangatkan tubuh bayi yang baru lahir tersebut.
Diketahui ibu hamil tersebut bernama Rani (35).
Ia adalah salah satu warga Dusun Kota, Desa Besoangin Utara, Kecamatan Tubbi Taramanu.
"Tidak ada jalan alternatif lain, terpaksa ditandu warga bergantian ke pustu."
"Tapi karena pustunya tak bisa menangani, ia terpaksa dirujuk ke Puskesmas."
"Dan menempuh perjalanan puluhan kilometer selama empat jam lebih," kata Sinar, warga keluarganya juga dekat dengan Rani, Kamis (30/3/2023).
Berdasarkan keterangan kedua bidan yang mendampingi pasien tersebut, peristiwa kontraksi sudah mulai dirasakan Rani menjelang magrib.
Pasien kemudian ditandu oleh puluhan warga dusun setempat menuju ke Poskesdes setempat.