Belakangan diketahui ketiga orang tersebut tewas diracun oleh DSS alias Dhio, seorang pria berusia 22 tahun.
Dhio ternyata adalah anak kedua dari keluarga tersebut.
Awalnya Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, mengatakan, informasi diterima pihaknya sekitar pukul 07.30 WIB, dari Polsek Mertoyudan.
"Pagi tadi, saya mendapatkan telpon dari Polsek Mertoyudan bahwasanya ada informasi dari masyarakat yang meninggal dunia sebanyak tiga orang."
"Kebetulan yang meninggal tersebut masih dalam satu keluarga," ujarnya di lokasi pada Senin (28/11/2022).
"Sehingga kami menerjunkan tim untuk melaksanakan dan mengolah TKP, karena ini berkaitan dengan orang meninggal dunia," terangnya.
Ia mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan awal korban meninggal dunia karena keracunan.
"Dugaan awal korban meninggal karena keracunan, keracunan zat kimia apa, kita masih dalam penyelidikan."
"Di mana, ditemukan minuman yakni dua gelas teh, dan satu gelas es kopi,"ujarnya.
Ia berujar, posisi korban saat ditemukan berada di dalam kamar mandi yang berbeda.
Adapun yang pertama kali menemukan yakni anak kedua yang masih tinggal satu rumah dan pembantu rumah tangga yang setiap hari bekerja di sana.
Melansir Tribunnews.com, namun ternyata diketahui bahwa mereka tewas diracuni oleh anak kedua, Dhio.
Dhio pun mengakui kepada polisi dirinya yang meracuni ayah, ibu dan kakaknya.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online."
Seperti diungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya pada Senin (28/11/2022).