Kemudian, jika dianalisis melalui perbandingan lain. Yakni perbandingan jumpah kejadian kecelakaan antara delapan hari sebelum dan sesudah adanya operasi.
Tercatat, delapan hari sebelum operasi, terdapat 751 kejadian. Sedangkan, pada delapan hari selama operasi, terdapat 626 kejadian. Artinya terjadi penurunan 125 kejadian atau dalam persentase mengalami penurunan 17 persen.
"Tandanya penggelaran operasi kepolisian, dengan menurunkan personel di lapangan cukup efektif dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Karena hari biasa tinggi. Dan hari operasi dengan mobilitas tinggi, malah justru kecelakaan menurun," katanya.
Terakhir, disinggung mengenai puncak arus mudik. Puncak arus mudik itu harus diakui Taslim, sulit dibaca. Karena, kondisi arus lalu lintas tampak seperti biasanya tidak ada yang berarti. Apalagi di jalan tol.
Bahkan, data kendaraan keluar-masuk wilayah Jatim, terpantau paling tinggi, justru di hari ke-8. Jumlah kendaraan yang masuk, 30.327 kendaraan, sedangkan kendaraan keluar, 30.869 kendaraan, pada Senin (24/4/2023).
"Kalau hari sebelum operasi. Itu terjadi di tanggal 20 april, angkanya 20.465 kendaraan. Artinya, sebelum lebaran itu, masih kalah jauh dibanding setelah lebaran. Ini dari sisi jumlah kendaraan," pungkasnya