Hal itu ia lewati dengan perasaan campur aduk, antara sedih dan rasa tanggung jawab yang diembannya.
Kapal yang dikemudikan oleh Kapten Dwi Irianto ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.
Pria yang berusia lebih dari 50 tahun ini mengaku dirinya menjamin dan bertanggung jawab atas tugasnya mengantarkan pe mudik hingga berlabuh di tujuannya.
Bahkan, ia juga menikmati momen Idul Fitri di atas kapal.
Selain itu, Kapten Dwi Irianto dan krunya juga menikmati hidangan khas lebaran di atas kapalnya.
Menurutnya, dengan pekerjaannya saat ini, keluarnya sudah biasa dan mengerti dengan kondisi dan situasinya.
Keluarga Kapten Dwi Irianto sendiri sudah paham dengan pekerjaan yang dilakukannya saat ini.
"Anak dan istri sudah paham dengan kerjaan saya. Kalau kata anak dan istri saya, ada satu yang hilang dari keluarga saat Lebaran.
Kalau dari mertua, ada satu mantunya yang nggak ada," kata Irianto, Minggu (23/4/2023)
Selain itu, satu-satunya hal yang bisa dilakukannya saat dirinya rindu dengan keluarga hanya melalui sambungan video call saja.
Dikutip dari Tribun Lampung, komunikasinya itu ia akui bila tidak terkendala oleh sinyal.
Selain itu, Kapten Dwi Irianto dan krunya juga tidak diperbolehkan mengambil cuti sejak H-10 sampai H+10 lebaran.
"Biasanya, kami bisa mengambil hari libur jika jumlah pe mudik atau penumpang Pelabuhan Bakauheni- Merak, sudah kembali normal," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul PERJUANGAN Kakek Nenek Demi Bertemu Cucunya, Jalan Kaki Lewati Tol, Pilu Tak Punya Ongkos
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com