Berita Jatim

Daya Beli Petani Jatim Menurun, BPS Beberkan Faktor Penyebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPS Jatim, Zulkipli saat menjelaskan perkembangan Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan. Selasa (2/5/23).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) melaporkan, Nilai Tukar Petani (NTP) Jatim pada April 2022 sebesar 106,82 atau turun 0,14 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya.

Kepala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan, salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan adalah indikator Nilai Tukar Petani (NTP).

"Didapati NTP Jawa Timur pada bulan April 2023 turun sebesar 0,14 persen dari 106,82 menjadi 106,66," ujar Zulkipli kepada awak media yang menghadiri press conference NTP dan NTN di Jatim. Selasa (2/5/23) di Kantor BPS Jatim.

Dia menjelaskan, penurun tersebut sendiri disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib).

"Untuk It itu naik sebesar 0,05 persen, sedangkan Ib nya naik sebesar 0,19 persen," sambung dia.

Namun demikian, lanjutnya, jika dibandingkan dengan bulan April 2022, perkembangan NTP di Jatim pada bulan April 2023 alias secara year-on-year mengalami kenaikan sebesar 6,64 persen.

Baca juga: Nilai Ekspor Jatim Mencapai 1,65 Milliar Dollar AS, BPS: Sektor Industri Paling Berkontribusi

Pun demikian untuk perkembangan NTP bulan April 2023 dibandingkan bulan Desember 2022 juga mengalami kenaikan.

"NTP bulan April 2023 dibandingkan bulan Desember 2022 alias secara tahun kalender naik sebesar 1,46 persen," pungkasnya

Berita Terkini