"Klien saya ini, selain dia sebagai pengusaha, dia pasti punya teman banyak. Nah, dia dapat info, entah dari siapa, ternyata istrinya punya hubungan dengan Devan," lanjut Beni.
Lusiana sudah mencium bahwa perselingkuhannya diketahui sang suami.
Lusiana kemudian mulai mengatur strategi untuk membunuh Gerry.
Motifnya, menguasai aset berupa rumah dan beberapa usaha lain setelah ketahuan selingkuh.
Lusiana kemudian berkomunikasi dengan Devan.
Baca juga: Istri Ngaku Khilaf di Penginapan Sama Pak Kades, Suami Sudah Lama Curiga: Sering Nangis, Ending Pilu
Mereka merencanakan pembunuhan dan mencari pembunuh bayaran untuk mengeksekusi Gerry.
Dalam pertemuan dengan calon eksekutor alias pembunuh bayaran, Lusiana dan Devan bernegosiasi tentang nominal yang harus mereka bayar untuk menghabisi nyawa Gerry.
"Pembunuh bayaran minta supaya dibayar Rp 500 juta pada saat itu. Karena mereka tidak mampu, tidak sanggup Rp 500 juta, pembunuh bayaran meminta supaya dibayar di muka setengahnya, Rp 250 juta," imbuh Beni.
Namun, Lusiana dan Devan tetap tidak sanggup.
Mereka kemudian mencari pembunuh bayaran lain.
Akhirnya, mereka mendapat dua pembunuh bayaran bernama Berry dan Armindo.
Meski dalam keadaan bersitegang karena ketahuan selingkuh, pada suatu malam, Lusiana mengajak Gerry pergi makan di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Usai menyantap makanan, Gerry mengetahui Lusiana berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon dan mendengar pembicaraan istrinya yang berkata,
"Kita sudah jalan ya."
Baca juga: Istri Merasa Bersalah Diselingkuhi Suami 104 Kali, Syok Pelakor Muncul Ngaku Hamil, Endingnya Pilu
Gerry dan Lusiana kemudian berpindah tempat.