Berita Sidoarjo

Tokoh Lintas Agama di Sidoarjo Kompak Tolak Kampanye di Tempat Ibadah, Berikut 5 Poin Kesepakatannya

Penulis: M Sudarsono
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana deklarasi menolak penggunaan tempat ibadah untuk aktivitas politik yang digelar di Pendopo Sidoarjo

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sejumlah tokoh lintas agama di Sidoarjo kompak menolak penggunaan tempat ibadah untuk acara politik praktis. Utamanya untuk kampanye dan sebagainya dalam perhelatan Pemilu 2024. 

Penolakan itu dituangkan dalam deklarasi bersama yang juga dihadiri sejumlah pejabat penting di Sidoarjo. Forkopimda Sidoarjo juga ikut dalam deklarasi yang digelar di Pendopo Kota Delta, Selasa (16/5/2024). 

Ada lima item penting yang disampaikan dalam deklarasi ini. Yakni menolak segala bentuk politik praktis di tempat ibadah, mewujudkan Pemilu 2024 di Sidoarjo yang aman, damai, dan kondusif.

Selain itu juga wewujudkan harmonisasi dalam kehidupan masyarakat Sidoarjo baik dalam kehidupan beragama, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 

Selanjutnya menghindari segala bentuk ujaran kebencian, berita bohong, dan tindakan yang dapat mengakibatkan pembelahan sosial akibat polarisasi politik. 

“Kami sama-sama menyamakan pandangan dan saling berkomitmen. Para tokoh lintas agama se-Kabupaten Sidoarjo telah sepakat menolak dengan tegas penggunaan tempat ibadah untuk kegiatan politik praktis,” kata ketua FKUB Kabupaten Sidoarjo Idham Kholiq. 

Baca juga: Bawaslu Surabaya Minta Partai Politik Tak Manfaatkan Mayday sebagai Ajang Kampanye

Tempat ibadah merupakan tempat yang harus digunakan sesuai fungsinya yaitu untuk melakukan segala jenis bentuk peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

“Maka, apabila terdapat sebuah praktik yang menyalahi kegunaan tempat ibadah, apalagi sampai digunakan hanya untuk kepentingan politik praktis seperti berkampanye, maka seluruh elemen masyarakat harus bisa menolak dengan tegas hal tersebut,” tegasnya. 

Hal serupa disampaikan oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Bupati juga berpesan kepada seluruh umat beragama di Sidoarjo agar sama-sama berkomiten untuk menghindari politik praktis di tempat ibadah yang akan mengakibatkan konflik horizontal antar umat beragama.

“Namanya pesta demokrasi, perbedaan pilihan sudah biasa, sehingga mari kita bersama-sama menciptakan pesta demokrasi ini menjadi pesta yang sumringah, adem ayem, dan kondusif,” ujarnya.

Gus Muhdlor juga menegaskan agar seluruh pemuka agama di Sidoarjo menyampaikan komitmen menolak kampanye di tempat ibadah ini kepada seluruh teman-teman lainnya, sehingga jangan sampai agama menjadi bahan bakar politik horizontal untuk kepentingan politik.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menyebut bahwa akan merinci ke bawah, melanjutkan komitmen itu dengan mengumpulkan seluruh tokoh agama dan masyarakat di masing-masing desa dan kecamatan. 

“Jangan sampai ada kontra produktif yang mengakibatkan disintegrasi di masyarakat. Aturannya sudah jelas, tempat ibadah tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik praktis,” kata kapolres

Berita Terkini