Berita Malang

Hidran di Kota Malang Jadi Sasaran Vandalisme, Bagian yang Terbuat dari Kuningan Hilang Dicuri

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hidran yang terletak di Jalan L. A Sucipto Kecamatan Blimbing Kota Malang. Terlihat, bagian kopling pada hidran tersebut hilang dicuri.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kesadaran warga Kota Malang dalam menjaga dan merawat hidran pemadam, agaknya masih kurang. Pasalnya, alat berwarna merah dan berfungsi sangat vital tersebut menjadi sasaran vandalisme.

Seperti diketahui, hidran merupakan instalasi besi tempat pengisian air bagi mobil pemadam kebakaran. Pada umumnya, diletakkan di beberapa titik di pinggir jalan.

Alat ini memiliki titik sambungan, dimana petugas dapat menyedot air untuk proses pemadaman kebakaran atau untuk mengisi tangki mobil pemadam kebakaran.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, di seluruh wilayah Kota Malang terdapat 85 hidran.

"Kami rutin lakukan pengecekan keseluruhan hidran tersebut, dan hasilnya seluruhnya berfungsi dengan baik," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (19/5/2023).

Namun pihaknya menyayangkan, banyak orang-orang tidak bertanggung jawab melakukan vandalisme terhadap hidran.

Baca juga: Monumen Pahlawan TRIP Malang Jadi Korban Vandalisme, Coret-coret Cat Semprot Bikin Kotor

Baca juga: Baru Saja Dibuka, Underpass di Gresik Sudah Jadi Korban Vandalisme, Satpol PP Bereaksi

"Seperti hidran yang terletak di Jalan L. A Sucipto atau dekat Puskesmas Pandanwangi, bagian sambungan untuk menancapkan selang ke hidran atau biasa disebut dengan kopling, hilang dicuri. Lalu, ada juga di bagian dalamnya hidran itu diisi batu,"

"Tidak hanya itu, terkadang lokasi hidran yang semestinya tidak boleh terhalang apapun, malah dibangun warung. Hal-hal tersebut, membuat kami kerepotan," terangnya.

Sebagai informasi, bagian kopling pada hidran terbuat dari logam kuningan. Sehingga, rawan menjadi sasaran pencurian. 

Mengatasi hal tersebut, mau tidak mau pihaknya harus mencari solusi. 

"Untuk hidran yang bagian koplingnya hilang, maka biasanya kami bawa kopling cadangan sendiri. Nanti kalau sudah selesai, kopling cadangan itu kami lepas dari hidran dan kami simpan kembali," jelasnya.

Baca juga: Tanggapi Hasil Labfor, Pedagang Korban Kebakaran Malang Plaza Pasrah: Berharap Hal Baik Berpihak 

Baca juga: Kronologi Aksi Vandalisme di Taman 0 KM Tulungagung, Satpol PP Dibantu Dishub Lacak 6 Pelaku

Dirinya pun menerangkan, bahwa keberadaan hidran sangatlah penting. Karena dengan hidran, mempermudah petugas pemadam mendapatkan air, khususnya apabila terjadi peristiwa kebakaran.

"Dari lima kecamatan yang ada, wilayah Kecamatan Klojen yang agak sulit apabila terjadi kebakaran. Untuk mendapatkan air, tidak bisa dari sungai karena posisi sungainya sudah berada di tengah permukiman warga. Sehingga, kami bergantung penuh pada hidran,"

"Kalau di kecamatan lainnya masih bisa mengambil air dari sungai, karena di beberapa titik tidak terhalang oleh permukiman," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau kepada warga Kota Malang khususnya yang bertempat tinggal di dekat lokasi hidran. Untuk bersama-sama menjaga serta merawat hidran.

"Kami berharap, agar tolong dirawat, dijaga, jangan ditempati sebagai warung atau lahan parkir, dan jangan jadikan hidran sebagai sasaran vandalisme. Kami mohon kesadarannya," tandasnya

Berita Terkini