Seingatnya, MRF melanjutkan, Antoni temannya itu mengalami luka paling parah.
Selain luka sobek pada punggung sisi kananya.
Dua jemari tangan kiri Antoni nyaris putus, akibat nekat menangkis ayunan celurit panjang yang disabetkan anggota gangster tersebut.
"Iya darah semua pokoknya kita kena luka sabetan celurit itu," jelasnya.
Seraya memegangi bagian luka pada perut dengan lengan tangan kirinya. MRF mengaku, merasa trauma akibat insiden tersebut.
Kini, ia tak lagi menjadi petugas swadaya penyeberang kendaraan tersebut ataupun pergi bermain hingga larut malam.
"Iya trauma kalau main jauh, atau main malam-malam. Harapannya semua bisa ditangkap, ya bisa ditangkap semua dan kapok," pungkasnya.
Seperti merasa tak cukup dengan melukai para korbannya.
Gerombolan gangster tersebut merampas motor Honda Beat dan ponsel Oppo milik Antoni.
Motor tersebut sebenar motor pinjaman dari tempat bekerja Antoni.
Ia merupakan salah satu karyawan pabrik roti bagian kurir pengiriman roti ke beberapa toko.
Ibunda Antoni, Riati mengungkapkan, nilai kerugian akibat insiden pengeroyokan berujung perampasan yang dialami oleh anaknya itu, sekitar tujuh juta rupiah.
"Ponselnya dia ada di motor (dasbor). Yang hilang motor dan ponsel itu. Ya sekitar segitu kerugiannya," ujar Riati, saat ditemui awak media di kediamannya.
Kini kondisi Antoni mulai membaik. Meskipun tidak sampai menjalani perawatan inap.
Menurut Riati, anaknya itu masih harus beristirahat secara cukup guna memulihkan kondisi fisiknya.