TRIBUNJATIM.COM- Inilah kisah pilu calon jemaah haji di Solo.
Tangis Mbah Warsini mendadak pecah saat hendak memasuki gedung pemeriksaan haji di Embarkasi Solo.
Sebab, saat itu Mbah Warsini tiba-tiba ingat suami dan anaknya.
Seketika petugas haji berusaha menenangkannya.
Ada kejadian unik menjelang keberangkatan haji kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Solo ke tanah suci.
Dilansir dari Tribun Style, Mbah Marsini adalah jemaah calon haji (JCH) asal Desa Ngambakrejo, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan.
Lansia yang sudah tak ingat tanggal dan tahun lahirnya itu sedianya akan diberangkatkan ke tanah suci, Rabu (24/5/2023) dini hari.
Tapi Mbah Marsini justru menangis saat akan diberangkatkan.
Baca juga: 110 Calon Jemaah Haji Asal Kota Blitar Akan Diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya Besok
Usut punya usut, Mbah Marsini teringat dengan anak-anaknya serta suami yang ada di rumah.
Dia yang semestinya harus segera masuk ke gedung Muzdalifah, malah duduk di kursi depan pintu masuk.
Seorang laki-laki terus berusaha keras merayu Mbah Marsini agar tak bersedih.
Bujukan juga terus dilontarkan agar Mbah Marsini melanjutkan niatnya untuk berangkat menunaikan rukun Islam kelima itu.
Laki-laki yang diketahui bernama Muhtadi itu pun lantas mengambil ponselnya.
Dia kemudian melakukan video call ke salah satu keluarganya.
Meski telah dibujuk-bujuk tetapi Mbah Marsinah masih terus mencari keluarganya.
"La ngeten lho mas. Ini kan katah tiang. Tapi anak saya tidak ada. (Jadi begini, ini kan ramai jemaah calon haji, tapi anak saya tidak ada)," kata Mbah Marsini, dengan nada sendu.
Mbah Marsini mengaku tak nyaman untuk berangkat haji sendirian, tanpa adanya pendamping.
"Mboten kepenak e niku, la kulo gadah keluargo katah (Tidak nyamannya itu karena saya punya keluarga banyak)," jelasnya.
Mbah Marsini ini punya 7 anak yang semuanya sudah berkeluarga.
Tak mudah bagi Muhtadi untuk menenangkan tetangganya itu.
Setelah beberapa saat, Muhtadi mengeluarkan jurus bujukan dimana dirinya sudah menganggap Mbah Marsini sebagai ibunya.
Mendengar itu, Mbah Marsini barulah mulai tenang.
Setelah tenang, Muhtadi yang sejak awal sudah dimintai bantuan oleh anak-anak Mbah Marsini itu akhirnya berhasil mengajaknya masuk ke dalam gedung untuk melakukan pemeriksaan yang dilanjutkan pelepasan jemaah calon haji.
"Anak-anaknya kan banyak. (Ada anak Mbah Marsini yang) Sudah daftar (haji), tapi tidak bisa berangkat tahun ini," pungkasnya.
Kisah mengharukan soal jemaah haji lainnya juga terjadi di tempat lain.
Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak.
Lantunan lafaz talbiyah menggema di Gedung Pendopo Kabupaten Pacitan.
Lantaran 164 calon jemaah haji (CJH) asal kota 1001 Goa itu berangkat menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (24/5/2023).
Seharusnya CJH yang berangkat ada 166 orang.
Akan tetapi, 2 CJH yang merupakan pasangan suami istri Suntono dan Mukyati terpaksa menunda keberangkatanya.
Lantaran Suntono mengalami sakit sejak dua pekan terakhir.
Pemberangkatan ratusan calon jemaah haji beserta petugas kesehatan dan pendamping tersebut secara langsung dilepas oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji.
Terlihat isak tangis dari keluarga yang melepas CJH.
CJH asal Pacitan ini tergabung dalam kloter 6 embarkasi Surabaya. Mereka CJH asal Kabupaten Pamekasan dan Kota Surabaya.
“Seharusnya yang berangkat ada 166 jemaah asal Pacitan. Tetapi dua menunda. Mereka pasutri (pasangan suami istri). Yang suami bernama Suntono sakit,” ujar Kasie Pelaksanaan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan, Muntongin, Rabu siang.
Menurutnya, mereka akan diberangkatkan jika kondisi kesehatan sudah membaik tidak menutup kemungkinan mereka berangkat tahun ini. “Lihat situasi dan kondisi nanti,” terangnya.
Dia menerangkan secara umum bahwa pemberangkatan CJH persiapannya sudah matang. Ratusan CJH sudah dilakukan skrining kesehatan. Jika mereka mempunyai faktor resiko tentu kan diberi tanda.
Sementara Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji menjelaskan pemberangkatan yang dilakukan Pemkab Pacitan ini merupakan bentuk penghargaan.
Dia pun berharap tamu-tamu Allah yang berasal dari Pacitan berangkat serta pulang sehat.
“Lancar perjalanan, sehat selalu baik berangkat di tanah suci maupun pulang nanti,” bebernya.
Perihal kuota, Mas Aji—sapaan akrab—Indrata Nur Bayu Aji berharap ditambah setiap tahun.
Pasalnya banyak warga Kabupaten Pacitan ingin menunaikan kewajiban hukum islam yang ke 5 itu.
“Ya semoga setiap tahun ada penambahan kouta. Karena daftar tunggu cukup panjang juga kan,” pungkas Mas Aji kepada media.
Untuk sekedar diketahui, CJH asal pacitan tersebut dijadwalkan tiba di asrama haji sukolilo surabaya pada pukul 19.00 wib.
Sementara untuk jadwal keberangkatan dari Bandara Juanda ke tanah suci pada tanggal 25 mei mendatang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com