Selain itu, pola makan wanita Jepang juga membuat mereka awet muda dan panjang umur. Pasalnya, 1 dari 1500 orang Jepang umurnya lebih dari 100 tahun.
Pola makan wanita Jepang ini disebut "diet 1975" karena mulai berkembang di tahun 1975.
Walaupun ada titel diet, namun diet 1975 tidak menyiksa seperti diet yang belakangan ini terkenal, dan tentunya bisa dilakukan sehari-hari.
Menu diet 1975 memiliki variasi hidangan kecil yang jumlahnya setidaknya 3, selain nasi dan sup.
Baca juga: Jeda Waktu Makan Ideal untuk Dukung Menu Diet Menurunkan Berat Badan, Sarapan 1 Jam setelah Bangun
Baca juga: Contoh Menu Diet Menurunkan Berat Badan 7 Kg, Boleh Makan 3x Lebih, Hindari Goreng-gorengan!
Cara memasaknya pun biasa bervariasi seputar direbus, dikukus, dan mentah, bisa juga dipanggang. Memasak dengan menggoreng dan menumis agak kurang umum pada era tersebut.
Sebab, memasak dengan api besar, seperti saat menggoreng dengan minyak dapat membuat nutrisi rusak.
Misalnya, ikan makarel yang kaya akan kandungan sehat omega-3, EPA dan DHA, jika digoreng hanya akan menyisakan 1/10 EPA dan DHA.
Para wanita Jepang era 1975 biasa makan dengan bahan-bahan kedelai, makanan laut, umbi-umbian, sayuran hijau dan kuning, buah, rumput laut, jamur, dan teh hijau.
Telur, produk susu, dan daging juga dikonsumsi, tetapi dalam jumlah sedang.
Manfaat kesehatan Diet 1975
Dalam kandungan makanan menu diet 1975, konsumsi jus dan minuman bersoda manis relatif rendah.
Generasi dengan diet 1975, terindar jauh dari resiko diabetes, kepikunan, penuaan juga berkembang lambat, dan tubuh mereka juga lebih bugar.
“Konsumsi energi yang seimbang, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, telur, produk kedelai, dan produk susu dapat berkontribusi pada umur panjang dengan mengurangi risiko kematian, terutama dari penyakit kardiovaskular, di populasi Jepang," studi Kohort menyimpulkan.
Kebiasaan Makan Orang Jepang
Di Jepang, kebanyakan keluarga fokus ketika makan dengan duduk dan makan bersama.