Dia ragu-ragu ketika diminta untuk menyebutkan nama anak-anaknya.
Rupanya dia sering lupa nama anak-anaknya sendiri.
Diketahui, Long berprofesi sebagai petani atau pergi ke ladang menanam jagung untuk masyarakat di desa dengan penghasilan lebih dari seratus ribu dong (mata uang Vietnam) per hari.
Uang sebanyak itu hanya cukup untuk menyekolahkan anak, membeli kebutuhan pun harus menghemat.
"Saya dan istri saya berpandangan bahwa semiskin apapun kami, kami tetap harus menyekolahkan anak.
Karena saya tahu desa ini penuh dengan orang miskin, sedikit orang yang berpendidikan, sehingga tidak pernah bisa menjadi lebih baik.
Jadi saya tahu bahwa hanya pendidikan yang dapat membantu keluar dari kemiskinan.
Saya akan berusaha menyekolahkan mereka sampai tamat SMA, mendapatkan gelar untuk melamar ke perusahaan sebagai pekerja, agar tidak bertani.
Beberapa anak usia 4-5 tahun, saya juga menyekolahkan ke taman kanak-kanak di desa untuk diajari banyak hal oleh guru," cerita Long.
Menyekolahkan anak-anak mereka, Long dan istrinya dapat bekerja dengan tenang, tanpa harus khawatir anak-anak mereka berkeliaran di tempat-tempat berbahaya atau kotor.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com