Berita Viral

Perjuangan Orangtua Beri Uang Jajan Septi, Berebut Ayam Dulu dengan Biawak dan Ular di Hutan Angker

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sumiran dan Sugiyati bersama anaknya bernama Septi. Mereka tinggal di Kampung Mati dalam hutan angker.

"Ada satu lagi rumahnya kosong, untuk rumah yang lainnya sudah tidak ada."

"Karena sudah dijual oleh pemiliknya," kata Sumiran.

Septi, siswi SD yang tinggal di hutan angker. (Tribun Bogor)

Rumah yang dihuni Sumiran dan keluarganya terbilang sangat sederhana.

Bagian dindingnya terbuat dari kayu dan lantainya masih tanah.

Meski begitu rumah tersebut terlihat cukup luas.

Di sekelilingnya tampak pepohonan dan kebun bekas rumah warga yang ditinggalkan.

Sumiran sendiri sehari-harinya bekerja di hutan tersebut dengan mencari kayu.

Ia juga membuat beberapa furniture dari kayu yang ia ambil dari hutan.

Bukan cuma terpencil, rumah Sumiran juga terkesan angker karena lokasinya berada di tengah-tengah hutan belantara.

Kendati tinggal di tengah hutan sendirian, Sumiran mengaku tak takut.

Baca juga: Sosok Derlin Siswa SMA Bikin Kue Usai Salat Jam 1 Pagi Demi Hidup, Viral Mirip Viky Tapi Beda Cerita

"Enggak ada yang saya takuti, dari dulu di sini enggak ada apa-apa," tuturnya.

Hal itu justru berbeda dengan cerita Septi dan ibunya.

Sang ibu pernah punya pengalaman mengerikan saat suaminya sedang pergi ke kampung sebelah.

"Tiba-tiba pas mati lampu ada yang gebrak meja, lalu pindah ke kamar," kata Sumiati.

Cerita serupa juga pernah dialami oleh Septi di rumah angker tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini