1. HR, berusia 43 tahun, salah satu Kepala Desa di Kabupaten Parigi Moutong
2. ARH, berusia 40 tahun, seorang aparatur sipil negara (ASN) dan guru SD di Desa Sausu, Parigi Moutong
3. AK, berusia 47 tahun, berprofesi sebagai wiraswasta
4. AR alias R, berusia 26 tahun merupakan seorang petani
6. FN, berusia 22 tahun, berstatus sebagai mahasiswa
7. K alias KA, berusia 32 tahun dan berprofesi sebagai petani
8. AW, masih menjadi buron
9. AS, sampai saat ini masih berstatus buron
10 AK, yang juga masih menjadi buron
11. Ipda MKS, Perwira Polri.
Baca juga: Terlanjur Sayang, Mantan TKW Bawa Pulang Anak Majikan, Ibunya Lebih Sayang ke Anjing
Sebelum nama perwira Polri berinisial Ipda MKS, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) telah lebih dulu menetapkan sepuluh orang sebagai tersangka kasus persetubuhan anak di bawah umur.
Adapun dari tiga di antaranya, masih berstatus buron dan diminta untuk segera menyerahkan diri.
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho mengatakan lamanya penetapan anggota Polri yang terlibat kasus ini sebagai tersangka lantaran baru menemukan bukti selain keterangan saksi korban.
Hingga pada Sabtu malam, setelah diperiksa penyidik, anggota Polri tersebut langsung ditetapkan menjadi tersangka dan tak lagi ditahan di Mako Brimob.
Baca juga: Nasib Orang Indonesia Dihukum Seumur Hidup di Inggris, Perkosa Ratusan Pria, Foto Miris Baru Dikuak
Kini, tersangka polisi tersebut sudah berada di sel tahanan Polda Sulteng dan bergabung dengan tujuh orang tersangka lain.