Berita Probolinggo

Kisah Joki Cilik Karapan Sapi di Probolinggo, Belajar Kendalikan Sapi, Kini Dapat Bayaran Ikut Lomba

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para joki cilik menunjukkan kebolehannya dalam perlombaan karapan sapi yang digelar di Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.

"Sapi yang saya tunggangi sukar dikontrol arah lajunya. Sapi melesat zig-zag. Makanya, saya terjatuh. Tapi, saya tak menyerah. Saya terus belajar mengendalikan laju dan kecepatan berlari sapi. Setahun saya sudah cukup piawai serta mengikuti perlombaan," terangnya. 

Yusuf menjelaskan, dalam perlombaan kali ini, dia mempersiapkan diri selama dua pekan. Sore hari dia rutin berlatih.

"Saya berlatih mengontrol laju sapi. Di sela-sela, saya memberi makan sapi dan memandikan sapi," jelasnya. 

Dia menyebut, dia mendapatkan bayaran Rp 50.000 sampai Rp 100.000 tiap mengikuti lomba. 

Jika menang, dia mendapatkan bonus Rp 500.000.

"Uang digunakan untuk membiayai sekolah. Selain itu, juga ditabung untuk membeli sapi. Kebetulan saya belum punya sapi. Saya ingin memiliki sapi sendiri," sebutnya. 

Joki cilik lain, Muhammad Jefri Adriansyah (12) warga Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, menyatakan hal senada. 

Dia belajar mengendarai sapi karapan ini sejak usia 8 tahun. 

Pertama belajar ia menemui kesulitan dalam mengendalikan sapi.

"Setelah belajar selama empat tahun lalu piawai, saya sering dipercaya jadi joki. Salah satunya pada perlombaan saat ini. Tiap ikut lomba, saya mendapat bayaran sebesar Rp 200.000. Uang itu saya gunakan untuk membeli jajanan," pungkasnya.

 

Berita Terkini