Pengakuan PSK layani kakek hingga para pria berumur lainnya itu juga diungkap.
Sulamto mengatakan pemilik sengaja menggunakan warungnya untuk praktik prostitusi karena terdesak kebutuhan sehari-hari.
"Dari keterangan bersangkutan (pemilik warung) seperti itu (untuk mencukupi kebutuhan),”
“Karena mereka tidak punya suami, tidak punya pekerjaan yang lebih dari itu sehingga hanya itu yang bisa dilakukan," ungkap Sulamto menuturkan pengakuan PSK yang disampaikan lewat pemilik warung.
Di warung tersebut ada dua PSK yang melayani para hidung belang.
Tarif sekali sewa sekitar Rp 70.000.
Baca juga: Dapat Karma, Suami Cerai Istri Tua Sudah Tak Cantik, Malah Petaka saat Malam Pertama Sama Istri Muda
Terdapat tiga kamar disediakan pemilik untuk kegiatan praktik prostitusi.
"Di situ memang ada tiga kamar yang dipergunakan untuk kegiatan prostitusi,”
“Wanita yang ada di situ ada dua orang. Usianya sekitar 45-50 tahun. Warga sekitaran Delanggu juga," katanya.
Usaha esek-esek bermodus warung soto di Delanggu ini terbongkar setelah ada peristiwa seorang kakek berusia 71 tahun meninggal diduga akibat overdosis obat kuat.
Warung soto ini adalah milik S (70).
Baca juga: Nasib Akhir Emak Siram Kotoran dan Air Kencing ke Tetangga, Tak Mempan Dimediasi, Polisi Siap Dalami
Tetapi warung tersebut dioperasionalkan oleh anaknya.
"Awal mula terungkap (dugaan prostitusi) kemarin ada kejadian sepuluh hari yang lalu ada seorang kakek-kakek berasal dari daerah Delanggu meninggal di lokasi itu,”
“Kakek berusia sekitar 71 tahun yang diduga over dosis obat kuat," katanya.
Kini, nasib warung serta pemiliknya setelah kabar praktik prostusi telah diusut, warung itu tidak buka kembali.