Saat diamankan, I mengaku tak sering mencubit anaknya, hanya saat pengunjung rumah makan sedang ramai.
"Warga yang sudah risih melihat kelakuan pengemis tersebut pada anaknya, membuat warga berikan pengaduan pada petugas, dikabarkan demi menarik perhatian publik, dirinya tega mencubit buah hatinya agar menangis," ujar Mursalim.
Dilakukan pembinaan
Mursalim mengatakan, I dan bayinya untuk sementara diamankan dan diberi pembinaan. Harapannya perbuatan itu tidak dilakukan kembali.
"Kita tetap mengutamakan tindakan persuasif dan humanis, pengemis untuk sementara kita amankan bersama balitanya, untuk menjawab keresahan masyarakat, proses selanjutnya kita serahkan ke PPNS untuk didata dan selanjutnya kita serahkan pembinaannya ke Dinas Sosial," tutur Muslim.
Selain itu, Mursalim menambahkan, anggotanya akan terus berupaya dalam menjaga ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di Kota Padang.
Pengemis asal Blitar Bikin Petugas Kesal
Satpol PP bersama TNI, Polri dan Dinas Sosial terus menggalakkan razia Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Tulungagung.
Hasilnya jumlah PPKS yang biasa ditemukan di sejumlah simpang empat di wilayah kota terus menurun.
Minggu sebelumnya ada 18 PPKS yang ditangkap, 9 di antaranya berasal dari luar Tulungagung.
Sementara dalam minggu ini ada 7 PPKS yang ditangkap, 3 di antaranya berasal dari luar Tulungagung.
"Kecenderungannya terus menurun, meski mereka masih ditemukan di wilayah kota. Dan selalu ada yang dari luar kota," terang Sekretaris Satpol PP Tulungagung, Yulius Rama Isworo.
Dalam razia terakhir yang digelar Jumat (12/5/2023), ada 2 PPKS yang ditangkap, satu di antaranya dari Blitar.
PPKS asal Blitar ini diketahui datang ke Tulungagung dengan membawa sepeda motor.
Ia sengaja memilih menjadi pengemis di Tulungagung karena warga Tulungagung dikenal suka memberi.