Namun yang membuat petugas jengkel, ternyata PPKS itu mengaku mengemis di Tulungagung sekedar untuk hiburan.
"Bayangkan, dia datang ke Tulungagung mengemis sekedar untuk mencari hiburan. Sementara warga kita memberi uang kepada orang yang berlibur," ujar Yulius kesal.
Karena itu Satpol PP akan terus melakukan razia ke PPKS di wilayah kota Tulungagung.
Mereka selalu menyasar di sejumlah simpang empat besar, seperti rumah sakit lama, Prayit, BTA, Jepun, Tamanan, Gledug, Bis Nggoling hingga Mangunsari.
Meski diakui PPKS akan selalu ada, namun Yulius mengaku berupaya terus menekan jumlah mereka.
"Untuk menghapus 100 persen sangat tidak mungkin. Akan selalu ada PPKS, Tapi kami menargetkan jumlah mereka terus turun," tegas Yulius.
Lebih jauh Yulius mengakui, ada perubahan pola operasi para PPKS.
Setelah razia digalakkan pada siang hari, mereka beralih beroperasi saat malam.
Karena itu Yulius akan meresponnya dengan melakukan razia yang lebih bervariasi.
Razia siang hari akan tetap ditingkatkan, namun razia malam juga akan dilaksanakan secara sporadis.
"Jam razia juga akan diubah-ubah sehingga tidak bisa ditebak. Titiknya kan itu-itu saja," ucap Yulius.
Selain itu muncul keluhan dan aduan masyarakat karena ada PPKS di daerah yang jauh dari wilayah kota.
Salah satunya ada di wilayah Kecamatan Bandung, Ngunut dan di Kecamatan Boyolangu.
Untuk merespon aduan masyarakat ini, Yulius mengaku akan menjajaki kerja sama dengan Trantib Kecamatan dan Polsek.
Dengan begitu keberadaan PPKS di wilayah yang jauh bisa dijangkau personel dari Kecamatan.