TRIBUNJATIM.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dinilai harus menjadi pendamping calon presiden (capres) Anies Baswedan jika mau menang Pilpres 2024.
Partai berlogo Mercy itu bahkan menantang membandingkan kandidat lain dengan putra sulung Presiden Keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah menyepakati kriteria calon wakil presiden (cawapres) Anies.
AHY dinilai memenuhi semua kriteria itu, terutama memperbesar potensi kemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski begitu, Demokrat tidak mau memaksa.
Anies Baswedan diberikan kebebasan memilih cawapresnya sendiri.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan bahwa jika Anies Baswedan mau menang di Pilpres 2024, sebaiknya memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
Awalnya, Andi mengatakan bahwa cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Anies Baswedan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah disepakati bersama parpol koalisi.
"Menurut kami kalau yang bisa mendampingi Mas Anies untuk menang, atau kalau mau menanglah, ya Anies-AHY," kata Andi dalam diskusi Polemik, Sabtu (17/6/2023).
Namun, Andi mempersilakan publik untuk membandingkan tokoh-tokoh potensial lain yang cocok menjadi pendamping Anies Baswedan.
"Kalau lagunya kan Ojo Dibandingke. Kalau kami ya monggo dibandingke, kalau ada yang lebih baik," ujar Andi.
Lebih lanjut, Andi mengatakan bahwa deklarasi cawapres ini harus disegerakan. Dengan begitu, partai koalisi akan memaksimalkan mesinnya.
"Segera dibutkan timelinenya agar kami bisa fullspeed. Kami ini kan tiga partai (NasDem, Demokrat, PKS), dan tiga partai ini kan mendukung Mas Anies tapi jalan sendiri-sendiri, ini yang perlu disatukan sampai ke bawah," pungkas eks Menpora RI itu.
Partai NasDem mengungkapkan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan sudah mengerucut ke satu nama.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan mengatakan bakal cawapres itu sudah diputuskan dalam tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Cawapres itu sudah kita putuskan di tim 8 jadi 1 nama iya," kata Willy di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (2/6/2023).