Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok

5 Fakta Baru Mahasiswa Unitri Malang Tewas Dikeroyok Imbas Tak Setia Kawan hingga Berujung Bentrokan

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini 5 fakta baru mahasiswa Unitri tewas dikeroyok di Malang.

Diduga, aksi massa ini masih merupakan buntut dari peristiwa sebelumnya, yakni tewasnya seorang mahasiswa Unitri Malang karena dikeroyok.

Selain berlarian, mereka juga berteriak-teriak.

Peristiwa tersebut, membuat arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat.

Seorang saksi mata, Soni (23) mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.40 WIB.

"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba, mereka langsung berlarian di tengah jalan. Seperti sedang mencari seseorang atau sekelompok massa lainnya," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, kelompok massa tersebut berjumlah sebanyak 50 orang lebih.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, polisi datang dan langsung mengendalikan kondisi.

"Kejadian itu terjadi, dan tidak lama kemudian datang polisi dan langsung mengendalikan situasi," tambahnya.

Baca juga: VIRAL Kebijakan Tak Ada Mahasiswa Bisa Daftar PTN usai Diterima, SNPMB Buka Fakta Sebenarnya: Bohong

Situasi terkini di kawasan Tlogomas, Malang, Minggu (25/6/2023) malam. (ISTIMEWA)

Sementara itu dari pantauan di lokasi pada pukul 22.12 WIB, terlihat personel polisi dari Polresta Malang Kota dan Polsek Lowokwaru masih berjaga ketat.

Meski suasana sudah berangsur kondusif, namun peristiwa itu membuat trauma para pedagang yang biasa berjualan di sekitar Jalan Raya Tlogomas.

Terlihat, para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan nasi goreng di sekitar lokasi memilih tidak berjualan.

Sebab khawatir kejadian itu terulang kembali.

5. Krisnael Murri, Mahasiswa Unitri Tewas Harusnya Jalani Sidang Sempro pada Selasa

 

Mahasiswa prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Krisnael Murri meninggal dunia karena dikeroyok teman-temanya yang mabuk di sebuah kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Sabtu (24/6/2023).
Dimata Kaprodi Agribisnis Ninin Khoirunnisa, sosok Murri dikenal tidak ada masalah.
"Memang saya gak hafal satu-satu mahasiswa. Kuliahnya juga biasa saja dan tidak ada masalah. Bahkan sebelum kejadian itu, ia menghadap saya minta tanda tangan karena Selasa (27/6/2023), ia akan seminar proposal (sempro)," jelas Ninin saat dihubungi suryamalang.com ( Grup TribunJatim.com Network ).
Ia menyatakan tidak tahu pasti masalahnya apa yang menimpa Murri. Yang jelas bukan kegiatan kampus. 
"Mungkin kegiatan orda. Murri termasuk yang diundang. Tapi yang mengundang juga tidak tahu siapa," jawabnya. Ia menyebut Murri adalah mahasiswa angkatan 2018. 
"Tadi pagi saya juga lewat Tegalgondo tapi gak tahu ada kejadian itu. Sebab saya fokus mengurus mahasiswa saya lain yang bunuh diri," jawabnya. Namanya Fransisca. Jadi ada dua mahasiswanya yang meninggal dunia kemarin.
Ia menyebut jika mahasiswa yang satu angkatan dengan Murri itu sudah menyelesaikan ujian skripsinya tahun lalu.
"Tapi ia belum melaksanakan revisi skripsinya sehingga belum bisa diwisuda," jawabnya. Saat ia mendapat informasi mahasiswanya bunuh diri, ia merasa lemas. Kedua mahasiswa itu disemayankan di Gotong Royong.
Malam ini bergantian dipulangkan ke daerahnya. Almarhum Murri ke Sumba dan Fransisca ke Manggarai NTT.
"Kedua almarhum disemayamkan di Pavilium Anggrek," jawabnya.
Sebagai KPS, ia memang tidak tahu detil permasalahan tiap mahasiswa jika mereka ada masalah.
Ia berharap pada mahasiswanya agar tidak segan bercerita jika ada masalah. 
"Sebagai orangtua di Malang, jika diceritakan pasti dicarikan solusinya," jawab dia. Ia juga sudah meminta para mahasiswanya tidak keluar kos malam ini karena kondisi tidak kondusif di kawasan Tlogomas, kawasan yang mengarah ke kampus Unistri. Sylvianita Widyawati

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini