TRIBUNJATIM.COM - Satu di antara pertanyaan yang sering muncul menjelang Idul Adha adalah hukum makan daging kurban sendiri.
Adapun Idul Adha identik dengan berkurban atau menyembelih hewan kurban.
Hukum ibadah kurban ini adalah sunnah muakad, atau sunnah yang sangat ditekankan.
Berkurban sebagai bentuk rasa syukur atau rasa terima kasih kita kepada nikmat yang telah Allah berikan dan menjalankan perintah syariat Islam.
Namun, sebagian masyarakat masih banyak yang masih bingung mengenai hukum makan daging kurban bagi orang yang berkurban.
Hal ini disebabkan masih banyak beredar di tengah masyarakat yang beranggapan orang berkurban tidak boleh makan daging kurban dan sebaliknya.
Baca juga: Doa Hari Arafah yang Dibaca Rasulullah saat Wukuf, Disertai Keutamaan Puasa Arafah Sebelum Idul Adha
Lantas bagaimana hukumnya apabila memakan daging kurban sendiri?
Dilansir dari laman kemenag.go.id via Tribun Sumsel, Rabu (28/6/2203), para ulama membagi dua perincian hukum mengenai kebolehan makan daging kurban bagi orang yang berkurban itu sendiri.
Pertama, jika kurban tersebut adalah kurban sunnah atau tathawwu’.
Maka para ulama sepakat mengenai kebolehan makan daging kurban bagi orang yang berkurban dan keluarganya.
Bahkan orang yang berkurban dianjurkan untuk makan sebagian daging kurbannya, karena Rasulullah SAW pernah makan daging kurbannya.
Rasulullah SAW ketika hari Idul Fitri tidak keluar dulu sebelum makan sesuatu.
Baca juga: PD Muhammadiyah Trenggalek Imbau Penyembelihan Hewan Kurban Dilakukan pada H+1: Bukan Larangan
Ketika Idul Adha tidak makan sesuatu hingga beliau kembali ke rumah.
Saat kembali, beliau makan hati dari hewan kurbannya.
Kedua, jika kurban tersebut adalah kurban nadzar, maka orang yang berkurban tidak boleh makan daging kurbannya.