TRIBUNJATIM.COM - Umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan dua puasa sunnah sebelum Hari Raya Idul Adha.
Yakni puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah sedangkan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
Dikutip dari laman Lembaga Fatwa Mesir via Kompas.com, Rabu (28/6/2023), "Tarwiyah" dalam bahasa Arab berarti "mengairi" atau "memberi minum".
Dinamakan Tarwiyah karena para jemaah haji memperbanyak minum air untuk mempersiapkan wukuf di Arafah pada hari selanjutnya.
Sementara Arafah merujuk pada tempat jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Baca juga: Puncak Haji, Jemaah Mulai Bergerak ke Arafah, Ada Tiga Tahap Pemberangkatan
Saat jemaah haji wukuf di Arafah, umat Islam yang tidak berhaji disunnahkan puasa Arafah.
Keutamaan puasa Tarwiyah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar:
"Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus (dosa) setahun, sementara hari Arafah dapat menghapus (dosa) dua tahun".
Sementara puasa Arafah yang dilaksanakan di hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang luar biasa.
Keutamaan puasa Arafah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahan akan datang".
Akan tetapi, bagi orang yang sedang haji, para ulama sepakat bahwa hukum puasa Arafah tidak lagi sunnah, meski mampu.
Bagi orang yang sedang berhaji tidak disarankan untuk menjalankan puasa Arafah.
Baca juga: Berbagai Kegiatan Jemaah Haji Saat di Arafah, Mulai Diberangkatkan dari Hotel Sampai Wukuf
Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi berikut: