TRIBUNJATIM.COM - Rafi Azzamy nama yang tengah viral di media sosial karena berani mengejek institusi perkuliahan di Malang.
Rafi Azzamy merupakan mahasiswa viral ejek UMM dengan sebutan 'Kampus Durjana'.
Sosok Rafi menjadi perbincangan karena kalimatnya yang blak-blakan terhadap kualitas pendidikan di sebuah kampus di Malang Jawa Timur.
Rafi Azzamy menjelekkan kampus UMM seusai dirinya resmi diterima di kampus negeri Universitas Brawijaya Malang.
Cuitannya di Twitter lantas menyita perhatian warganet.
Awalnya, pantauan TribunJatim.com akun Twitter @Rafilsafat memposting gambar tangkapan layar dari pengumuman hasil seleksi SNBT 2023 yang diunggah pada Sabtu (24/6/2023) pukul 14.23 WIB.
Dalam keterangannya Rafilsafat menyampaikan perasaan lega keluar dari sebuah kampus durjana yang ia sebut adalah UMM.
"Banyak orang tanya, mengapa dalam kurun satu tahun ini aku jarang publish tulisan? Singkatnya karena berada di kampus toxic (UMM)—gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dll—itu sungguh menguras tenaga. Iseng-iseng coba tes SNBT, eh lolos, bye kampus durjana (UMM)," begitu isi cuitannya.
Usai cuitannya viral di media sosial, sosok Rafi Azzamy pun semakin disoroti.
Tapi sebenarnya siapa sih Rafi Azzamy?
Baca juga: Mahasiswa UMM Jelekkan Kampus Usai Diterima di UB Malang, Sempat Keluhkan Suara Perahu Bebek
Adapun saat ini, Rafi Azzamy diketahui merupakan mahasiswa semester 2 di Prodi Hubungan Internasional.
Ia masih aktif sebagai mahasiswa UMM dan sedang menjalani UAS.
Mahasiswa bernama lengkap Mohammad Rafi Azzamy ini lahir pada 28 Maret 2004.
Ini berarti Rafi Azzamy kini berusia 19 tahun.
Ia juga cukup aktif di media sosial melalui akun Instagram @rafiazzamy.ph.d dan Twitter @Rafilsafat.
Rupanya, sebelum cuitan kampus durjana viral, sosok Rafi Azzamy ini kerap kali menunjukkan kritikannya aturan di kampus maupun sekolah.
Sebelumnya, Rafi Azzamy juga membuat beberapa cuitan selama ia kuliah di UMM dalam kurun waktu setahun.
Ternyata, sebelum dirinya viral menyampaikan keluhannya di UMM dalam bahasa yang cukup keras, sekolah tempatnya dulu menimba ilmu sebelum berkuliah juga jadi korban.
Setahun lalu, Rafi Azzamy juga pernah viral.
Baca juga: Sosok Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok, Tiada saat Mau Seminar Proposal: Tak Bermasalah di Kampus
Videonya berisi statement kritis tentang kedisiplinan aturan yang berlaku di sekolah sempat viral di Twitter tahun lalu.
Video tersebut menampilkan perbincangan antara Rafi Azzamy, yang kala itu masih duduk di bangku SMK, dengan pengarang Okky Madasari.
Menurut Rafi Azzamy, doktrin tentang kedisiplinan di sekolah itu adalah sebuah ilusi semata.
"Salah satu doktrin sekolah yang paling saya soroti adalah soal kedisiplinan," ucap Rafi Azzamy
"Disiplin itu sebenarnya sifatnya adalah ilusi," lanjutnya, dilansir dari hai.grid.id.
Hal ini disampaikan Rafi Azzamy melalui sebuah sesi wawancara yang videonya diunggah melalui akun Twitter @omongomongcom.
"Kenapa ilusinya bisa dipertahankan? Karena ada ketimpangan relasi sosial," imbuhnya.
Kritik ini awalnya disampaikan oleh Rafi Azzamy melalui sebuah tulisan yang diunggah pada16 Mei 2022 lalu.
Menurut Rafi Azzamy, kedisiplinan semacam secara tidak langsung juga berarti "turutilah apa kata sekolah".
Hal ini diungkapkannya melalui tulisan berjudul 'Sekolah dan Ilusi Kedisiplinan'.
"Makna disiplin yang diemban oleh sekolah sangatlah banal, sebab secara tersembunyi makna disiplin adalah “turutilah apa kata sekolah”, tulis Rafi Azzamy.
"Sebaik apa pun seorang murid, tetapi ia tidak menuruti perkataan sekolah, maka anak itu akan dianggap sebagai murid yang tidak disiplin," tambahnya.
Video viral ini langsung mendapat berbagai respons dari warganet di Twitter.
Baca juga: 5 Fakta Baru Mahasiswa Unitri Malang Tewas Dikeroyok Imbas Tak Setia Kawan hingga Berujung Bentrokan
Sementara itu, pihak UMM selaku pendidik Rafi Azzamy dalam kurun waktu setahun menyampaikan tanggapan.
Menurut Rektor UMM, Prof Dr Fauzan, Rafi perlu dibina karena masih dalam masa mencari jati diri.
"Cara mencari jati diri bermacam-macam. Seperti menjelekkan orang lain supaya diakui. Ini cara-cara anak muda jenis khusus. Kita memahaminya," jawab Fauzan ketika dikonfirmasi Tribun Jatim Network saat bertemu di depan gedung rektorat, Selasa (27/6/2023).
Karena Rafi masih menjadi anak didik UMM, dia berharap Rafi tidak kebablasan.
"Kalau kebablasan ya kita ingatkan. Dia sudah dalam binaan khusus sejak awal karena ngomongnya jelek, tidak difilter. Karena kita lembaga pendidikan, tugas kita adalah bagaimana mengubah yang kurang baik menjadi baik," kata Fauzan.
Dia mengatakan, untuk menghadapi itu, tidak boleh menggunakan emosi.
Fauzan mengaku akan memanggil Rafi untuk diingatkan.
Saat ini status Rafi masih mahasiswa aktif di UMM.
"Infonya sejak SMK begitu. Mungkin belum ketemu identitasnya. Kita doakan lebih baik lagi di tempat barunya nanti," pungkas Fauzan.
Sementara itu, Rafi diterima di Prodi Antropologi FIB UB.
Rektor UB, Prof Widodo saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (26/6/2023) menyatakan, sejauh ini ia tidak tahu Rafi menjelekkan UMM.
Dia mengatakan, Rafi diterima di UB lewat proses seleksi nasional, dan sedang daftar ulang.
"Soal seleksi calon mahasiswa itu kan dia jalur SNBT. Semua calon mahasiswa UB yang masuk lewat ujian itu, screening-nya didasarkan pada hasil nilai ujian. Kalau ada hal lain yang melanggar akan diproses lebih lanjut. Tapi untuk membuat keputusan harus proper, agar tidak menimbulkan masalah baru," paparnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com