Berita Viral

Terungkap Fakta Baru Wanita Jadi Imam Salat Jemaah Pria, Pimpinan Padepokan: Tak Lihat Penuh

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wanita di Langkat nekat jadi imam jemaah pria

"Saya anggap itu penyimpangan," kata Gus Fawait, Jumat (30/16/2023).

Meski demikian, Gus Fawait meminta masyarakat tetap tenang.

Gus Fawait juga meminta masyarakat menyerahkan masalah itu kepada pemerintah.

"Kalau memang itu ada unsur-unsur penistaan agama atau pidana, maka saya yakin Polri, pemerintah, maupun Majelis Ulama Indonesia akan mengambil tindakan-tindakan yang sesuai dengan ketentuan yang ada," tegas pria yang juga menjadi Presiden Laskar Sholawat ini.

Tidak hanya itu, Gus Fawait juga meminta masyarakat berhati-hati dalam memilih guru, khususnya di bidang agama.

"Saya sebagai Presiden Laskar Sholawat Nusantara dan Bendahara PW GP Ansor Jatim mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih guru, khususnya guru agama, kiai, maupun ustaz.Jangan sampai gara-gara ada orang pakai surban, pakai gamis tanpa tahu keilmuan, terus kita tiba-tiba langsung berguru. Jangan!" tegasnya.

Gus Fawait meminta masyarakat belajar agama ke pesantren-pesantren yang ada di Jawa Timur, atau pesantren-pesantren besar.

"Jangan belajar lewat medsos saja, YouTube, tapi perlu mendatangi kajian-kajian yang sanad keilmuannya jelas dari kiai, para thabi'in, para sahabat Rasulullah SAW," ujarnya.

Menurutnya, akan ada dampak yang besar jika salah memilih guru.

"Kalau salah memilih guru itu malah sangat bahaya, karena dampaknya bisa sistemik. Misalnya ada orang tua salah memilih guru yang tidak sesuai agama Islam, nanti ajarannya diajarkan ke anaknya," urainya.

Gus Fawait berpandangan, ada sejumlah ciri pengajian yang perlu diwaspadai masyarakat.

"Ciri-ciri pengajian aneh itu biasanya dimulai dengan ingin mengubah azas atau ideologi negara ini. Padahal itu tidak benar, karena NKRI ini juga hasil dari kajian-kajian para ulama yang kealimannya tidak perlu kita ragukan. Misalnya ada Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari pendiri NU, dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Selain itu, lihat latar belakang guru atau pematerinya itu jebolan mana? Saya kira yang baik masih banyak. Ada Al Qodiri Jember, ada Lirboyo Kediri, Ploso dan sebagainya," tandasnya

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Berita Terkini