Berita Jatim

Kiriman Sate Berakibat Petaka, Puluhan Santri Mendadak Mual, Terasa Sakit dan Panas Jelang Subuh

Penulis: Imam Nawawi
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi santriwati Pondok Pesantren Al-Hasani Al-Latifhi Kauman Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso yang mengalami keracunan massal, rupanya terus bertambah, Selasa (4/7/2023)

Mansur mengungkapkan total korban yang ditangani Puskesmas Kota Kulon sebanyak sebanyak 18 santriwati, yang mengalami diare massal.

"Totalnya ada 18 orang, 11 orang dirawat inap sementara 7 orang dirawat jalan," jlentrehnya.

Dia mengatakan para korban mengeluh mual hingga muntah muntah. Bahkan sampai mengalami dehidrasi sehingga harus diinfus.

"Sehingga harus diinfus, karena banyak yang lemas, akibat mual mual dan muntah muntah," papar Mansur.

Diperkirakan sakit yang mereka rasakan, kata Mansur, para korban mengalami mual massal, karena makanan yang mereka konsumsi.

"Untuk penyebab pastinya, masih menunggu hasil uji lab dari sample yang telah diambil," tuturnya.


Diberitakan sebelumnya, Ketua Pengawas Yayasan Ponpes Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso Suheri mengungkapkan jumlah korban yang mengalami gangguan pencernaan, hanya 87 santriwati.

"Kalau di media itu datanya seratus lebih. Tetapi data kami by name hanya ada 87," klaimnya.

Menurutnya, adanya perbedaan data tersebut karena adanya double nama korban. Sebab ketika peristiwa terjadi santriwati dirawat di beberapa fasilitas kesehatan pemerintah.

"Karena saat dilarikan ke puskesmas terdekat, itu tidak mampu menampung. Sehingga harus dilarikan ke Puskesmas yang lain. Sehingga terjadi doble data," ucapnya.

Sementara data dari Posko Pengaduan Dinas Kesehatan Bondowoso mencatat ada 102 santriwati, yang mengalami gangguan pencernaan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bondowoso Tuhu Suryono mengungkapkan ratusan korban tersebut, sebagian dari mereka ada yang menjalani rawat inap di Rumah sakit dan Puskesmas.

"Total 102 korban, 61 di antaranya menjalani rawat Inap dan 41 di dawat Jalan," paparnya.

Peristiwa semacam itu sebelumnya juga terjadi di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Sebanyak 71 warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Kenjeran, Surabaya, dirawat di dua rumah sakit dan dua puskesmas berbeda, usai ramai-ramai menyantap masakan daging kurban.

Halaman
1234

Berita Terkini