Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Harga daging ayam di Kota Blitar masih mahal mencapai Rp 40.000 per kilogram. Dampaknya, penjualan daging ayam di tingkat pedagang ikut menurun. 

Seperti dialami, Sugianti, pedagang daging ayam di Pasar Legi Kota Blitar. 

Sugianti mengeluh penjualan menurun sejak harga daging ayam mahal. 

"Penjualan turun, biasanya sehari habis 35 ekor, sekarang hanya habis 15 ekor," kata Sugianti, Kamis (6/7/2023). 

Sugianti mengatakan harga daging ayam mahal sejak Hari Raya Idul Fitri 2023.

Ketika Hari Raya Idul Fitri, harga daging ayam tembus Rp 45.000 per kilogram. 

Baca juga: Harga Cabai dan Daging Ayam di Jember Melonjak Naik saat Idul Adha, Ini Penyebabnya

Pasca Hari Raya Idul Fitri, harga daging ayam sempat turun di angka Rp 38.000 per kilogram.

"Biasanya habis Lebaran, harga daging ayam turun drastis. Tapi, kali ini, harga memang sempat turun di angka Rp 38.000 per kilogram. Setelah itu naik lagi menjadi Rp 40.000 per kilogram," ujarnya. 

Menurutnya, harga daging ayam bertahan di angka Rp 40.000 per kilogram sudah hampir tiga pekan ini. 

Mahalnya harga daging ayam justru membuat konsumen sepi. Penjualan daging ayam turun karena harganya mahal. 

"Saya tetap bertahan jualan karena melayani langganan. Kalau tidak ada langganan rumah makan, saya mungkin sudah gulung tikar," ujarnya. 

Baca juga: Harga Daging Ayam Terus Naik, Pedagang Pasar di Lamongan Sepi Pembeli

Sugianti tidak tahu persis penyebab mahalnya harga daging ayam. Sebab, stok ayam dari peternak masih stabil. 

"Mungkin, sekarang sudah jarang peternak mandiri karena harga pakan mahal. Sekarang yang banyak peternak besar pabrikan, akhirnya harganya mengikuti pabrikan," katanya. 

Pedagang lainnya di Pasar Legi Kota Blitar, Rina mengatakan harga daging ayam bertahan lama Rp 40.000 per kilogram baru terjadi kali ini.