Berita Kediri

PILU Ayah di Kediri Akhiri Hidup karena Utang Numpuk Jelang Hajatan, Anak Nikah di Depan Jenazahnya

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Berita Ayah di Kediri Akhiri Hidup karena Utang Numpuk untuk Hajatan

Termasuk tenda besar yang sudah berdiri di rumah.

"Hajatnya kan rencananya hari ini, berhubung bapaknya meninggal, nikahnya dimajukan kemarin (Selasa, 11/7/2023)," lanjut Suwarningsih.

Dari hasil penyelidikan dan keterangan keluarga, Kapolsek menuturkan, SKJ baru pulang setelah bekerja tiga bulan menjadi kuli bangunan di Kalimantan.

"Karena mau menikahkan anaknya itu dia pulang," ujar Suwarningsih, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Hari Bahagia Pasangan Pengantin Berubah Jadi Tragedi, Ritual Sakral Berujung Baku Hantam

Masalah timbul saat persiapan penyelenggaraan pernikahan itu. Yakni SKJ berkeinginan acara pernikahan digelar dengan cara sederhana.

Itu supaya tidak membebani ekonomi keluarga karena merasa selama ini sudah banyak menanggung utang.

"Suami merasa utang sudah menumpuk," kata Kapolsek.

Namun dari pihak istrinya berkeinginan agar acara resepsi pernikahan anak perempuannya itu digelar secara meriah.

Sehingga kondisi itu diduga membuat SKJ selaku kepala keluarga kalut hingga akhirnya mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

"Dari informasi yang kita dapat hasilnya seperti itu." pungkas Kapolsek.

Baca juga: Hari Bahagia Berubah, Tamu Lari Diterjang Sapi Disebut Kiriman Mantan, Reaksi Pengantin Pria Disorot

Sementara itu, seorang warga Kapanewon Imogiri berinisial GPP (24) ditemukan tewas di dalam kediamannya yang berada di RT 1, Padukuhan Jayan, Kalurahan Kebonagung, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. 

Kapolsek Imogiri, Kompol Suharno, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan tewas diduga karena gantung diri pada Sabtu (8/7/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kompol Suharno menjelaskan kronologi penemuan korban yang diduga gantung diri tersebut bermula dari adik korban yang datang ke lokasi kejadian. 

"Kala itu, adik korban datang ke tempat kejadian perkara (TKP) sekira pukul 10.00 WIB dengan maksud menjenguk kakaknya. Kemudian, setelah sampai di TKP, adik korban menekan tombol bel rumah. Namun, kala itu pintu rumah tidak dibukakan oleh korban," ucapnya kepada Tribunjogja.com, Minggu (9/7/2023).

Baca juga: Hari Bahagia Warga Jakarta Berubah Petaka, Liburan Berujung Duka karena Kelelahan saat Perjalanan

Setelah itu, adik korban pulang dan memberitahukan hal tersebut kepada kakek dan tante korban.

Halaman
123

Berita Terkini