Sebab, ia tak punya kontak dan akunnya di blok oleh personel Kotak lainnya, Cella, Chua, dan Tantri.
"SINI KETEMU SAMA GW JANGAN MAIN BLOCK GW AJA LOE.
JAHAT LOE PADA SUMPAH GW SAKIT HATI," lanjut Posan.
Posan Tobing juga pernah mengunggah video yang berisi kekecewaannya soal hak royalti.
Ia menyebut bahwa seharusnya dirinya mendapatkan royalti di setiap lagu Kotak yang mana Posan Tobing ikut serta menciptakan.
Adapun beberapa lagu KotaK yang ikut diciptakan Posan antara lain 'Pelan-Pelan Saja', 'Masih Cinta', 'Tinggalkan Saja', 'Cinta Jangan Pergi', hingga 'Kerabat Kotak'.
Baru-baru ini drummer Posan Tobing ceritakan masa lalunya saat resign dari grup band Kotak.
Posan mengaku suasana band Kotak pada saat itu lagi nggak kondusif dan beberapa kali terlibat perselisihan antara dirinya dan gitaris Cella.
"Jujur waktu gue resign dari Kotak 2011, itu udah ada beberapa trigger sebelum gue keluar, artinya gue berantem sama Cella, terus suasana udah nggak enak, chaos dan segala macam," ungkap Posan di channel YouTube Setiawan Winarto, beberapa waktu lalu seperti dikutip Tribun Jatim dari Hai
"Maksudnya [gue keluar] biar Kerabat Kotak dan band ini tetep berjalan," sambungnya.
Baca juga: Wajahnya Dulu Disebut Mirip Pembantu, Tantri Kotak Balas Menohok Posan Tobing? Terkesan Rendah
Meskipun nggak menjelaskan secara detail masalah yang dialaminya bersama Cella maupun Kotak pada saat itu, Posan bercerita kalau saat resign, band Kotak sedang dalam popularitas tinggi di kancah musik Indonesia.
Nggak mau bertahan karena telanjur sakit hati, salah satu founder Kotak itu akhirnya memilih hengkang dari band tanpa gembar-gembor di media, seperti yang diakui Posan.
"Gue resign karena sakit hati, waktu itu manajemen bilang, 'San, please jangan ngomong ke media deh'. Itu kan waktu gue resign, Kotak lagi hype-hypenya itu. Buat apa gue punya uang banyak [ngeband bareng Kotak] kalau sakit hati," kata Posan.
Dari situlah akhirnya Posan memilih mengundurkan diri dari bangku drum Kotak.
Posan memilih keluar daripada melanjutkan karir bermusiknya bareng Tantri, Chua, dan Cella dalam keadaan ribut.