Berita Viral

Fakta Sebenarnya Murid SD Nantang dan Tendang Pintu di Sumbar, Guru Memukul Lebih Dulu, 'Divideokan'

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta Sebenarnya Murid SD Nantang dan Tendang Pintu di Sumbar, Guru Memukul Lebih Dulu

Adapun dalam videonya, FW menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak, termasuk keluarga siswa, SD tempat dia mengajar, serta dinas pendidikan, karena video itu.

"Pada kesempatan ini, saya minta maaf atas kesalahan membuat video ini. Terhadap pihak-pihak dirugikan terhadap video ini. Ini hanya kesalahpahaman yang tidak semestinya terjadi antara guru dan murid. Masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan," ujar FW.

FW mengatakan, kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman yang harusnya tidak terjadi antara guru dan murid.

Adapun masalah itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya berjanji menjadikan ini pembelajaran dan tidak mengulangi lagi di masa yang akan datang," ujar FW.

Baca juga: 7 Murid SD di Ende Disuruh Guru Bersihkan Ruangan, Ternyata Malah Paksa Periksa Benjolan di Tubuh

Sebelumnya, video permintaan maaf guru itu sampai disorot Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin.

Safaruddin merasa kecewa dengan hasil mediasi yang telah dilakukan terkait kasus siswa SD yang membentak gurunya.

Mediasi pertama dilakukan pada Selasa, 18 Juli 2023, dengan melibatkan Dinas Pendidikan Lima Puluh Kota, pihak sekolah, siswa terkait, serta guru dalam kasus tersebut.

Namun, Bupati Safaruddin merasa mediasi tersebut tidak adil dan menganggap keputusan di mediasi pertama hanya menyalahkan guru sepihak.

"Saya tak hendak mencari siapa yang salah, tapi klarifikasi dengan hanya guru yang meminta maaf, itu adalah suatu kekeliruan yang sangat fatal," ujarnya, Jumat (21/7/2023).

Ia berpendapat bahwa siswa juga harus bertanggung jawab atas perilaku buruknya karena membentak dan tidak menghargai gurunya.

Baca juga: 21 Murid SD Banyuwangi Tertipu Kebaikan Penjual Mainan, Guru Kaget Pergoki Aksi Nakal, Naik Motor

Karena kekecewaannya, Bupati Safaruddin memerintahkan agar mediasi diulang pada Kamis, 20 Juli 2023.

Tujuannya adalah agar semua pihak bisa mendiskusikan kasus ini dengan lebih adil dan objektif, serta mencari solusi yang sesuai untuk kejadian ini.

"Saya kecewa sekali, saya sangat jarang marah, namun bagi saya kasus ini sangat serius," ujarnya, Jumat.

Bupati Safaruddin menegaskan bahwa kasus ini sangat serius karena telah mempermainkan harkat dan martabat seorang guru yang seharusnya dihormati dan dihargai.

Halaman
123

Berita Terkini