Fakta lainnya, tersangka pernah mendatangi rumah korban sebanyak 3 kali.
Namun Thomas menggarisbawahi, pihaknya bukan hanya mempermasalah pasal yang dipakai.
Baca juga: Merasa Janggal Soal Batu Akik, Anak Pasutri Korban Pembunuhan di Tulungagung Mengadu ke Hotman Paris
Pihaknya menduga ada orang lain yang terlibat dalam pembunuhan Suharno dan Ning Rahayu.
“Bukan soal pasal, tapi siapakah yang berperan di baliknya. Kami mendorong polisi untuk mengungkap itu,” tegas Thomas.
Petunjuk adanya pihak lain, Suharno sempat menyampaikan kepada anaknya, bahwa ada 2 orang yang mencurigakan di depan rumah.
Dua orang ini terlihat di luar pagar sekitar pukul 21.30 WIB, setelah Glowoh masuk ke dalam rumah, Rabu (28/6/2023).
Lalu pelaku menyerahkan diri ke Polsek Ngantru dengan diantar tokoh masyarakat dengan didampingi tim penasihat hukum setelah dicari polisi.
Baca juga: Petaka Cincin Jimat, Pasutri di Tulungagung Tewas Dibunuh, Pelaku Tersinggung Ucapan Santai Korban
“Jelas ada sebuah setingan, sudah direncanakan. Apalagi saat kasus ini viral, terjadi mutasi sehingga ini memicu kecurigaan kami,” ungkap Thomas.
Karena itu tim Hotman 911 tidak hanya semata mengungkap kasus ini berdasar pengakuan tersangka.
Penyidik diminta untuk mengambangkan kasus ini dengan mempertimbangkan petunjuk-petunjuk yang ada.
Proses hukum seharusnya meluas untuk mengungkap keterlibatan pihak-pihak lain.
“Kami merasa janggal dan tidak puas dengan penanganan kasus ini,” katanya.
Thomas akan berupaya mengajukan keterangan 2 saksi tambahan, agar bisa dipertimbangkan penyidik.
Lebih jauh, tim Hotman 911 juga mempertanyakan motif jual beli akik batu widuri seperti yang disampaikan tersangka.
Sebab faktanya, kesehatian Suharno tidak pernah menyukai batu akik.