Hal ini membuat anak berinisial F (11) tidak terima, kemudian menanyakan soal pemukulan dan mengeluarkan makian kepada guru tersebut.
"Ketika dipukul dengan rol lalu divideokan oleh guru tersebut, lantas siswa tersebut berusaha mengambil handphone guru."
"Namun, tidak bisa, akhirnya timbul emosi siswa," ujar Afri Efendi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: Pengakuan Guru di Tulungagung, Sebut Jualan Kain Seragam Mahal Jadi Bisnis Dinas Pendidikan
Afri Efendi mengatakan, kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Sang guru juga sudah meminta maaf secara terbuka melalui video di media sosial.
Selanjutnya Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi terhadap guru tersebut atas kejadian ini.
Evaluasi juga akan dilakukan terhadap siswa tersebut.
"Kita lihat dulu kode etiknya, salahnya di mana. Kalau betul-betul melanggar kode etik, lalu kita minta pendapat berbagai pihak."
"Apakah akan dilakukan penyegaran atau lainnya. Akan kita tinjau ulang nantinya," kata Afri Efendi.
"Terkait karakter-karakternya, tidak bagus sebagai karakter seorang siswa seperti itu," ujar Afri Efendi menambahkan.
Adapun dalam videonya, FW menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak, termasuk keluarga siswa, SD tempat dia mengajar, serta dinas pendidikan, karena video itu.
"Pada kesempatan ini, saya minta maaf atas kesalahan membuat video ini."
"Terhadap pihak-pihak dirugikan terhadap video ini. Ini hanya kesalahpahaman yang tidak semestinya terjadi antara guru dan murid."
"Masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan," ujar FW.
FW mengatakan, kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman yang harusnya tidak terjadi antara guru dan murid.
"Saya berjanji menjadikan ini pembelajaran dan tidak mengulangi lagi di masa yang akan datang," ujar FW.