Di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih.
"Pada hari ini STIA Madani sudah mewisuda 49 sarjana dengan gelar Sarjana Administrasi Publik bagi program studi Administrasi Negara dan Sarjana Administrasi Bisnis bagi program studi Administrasi Niaga," ujar Ketua STIA Madani Klaten dalam sambutannya.
"Diharapkan dengan gelar baru ini akan menjadikan lulusan STIA Madani lebih kompetitif dalam dunia kerja maupun dunia usaha," tambahnya.
STIA Madani sendiri sudah berjalan memasuki usia 20 tahun, hingga saat ini tempat pendidikan tersebut telah mencetak 516 alumi.
Yang sudah tersebar di berbagai instansi pemerintah, swasta, dan mandiri sebagai wirausahawan.
Haji Sukadi sendiri baru saja selesai menempuh pendidikan S1-nya dari jurusan Administrasi dan Bisnis yang ia tempuh selama empat tahun.
Kini ia bergelar S.A.B.
"Awalnya karena ada dorongan dari keluarga, dan juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," ujar Haji Sukadi.
Sukadi sendiri memiliki tiga istri dan 18 anak, serta tinggal di rumah masing-masing di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Rumah masing-masing istri Sukadi saling berdampingan, hanya berjarak 2 hingga 3 Km.
"Dari istri pertama ada lima anak, istri kedua enam anak, dan istri ketiga ada tujuh anak. Ada juga cicit dua," ungkapnya.
Anak-anak Sukadi paling kecil berusia 4 tahun dan paling besar usia 31 tahun.
Salah satu anaknya menempuh pendidikan hingga S3.
Hal tersebut turut menjadi motivasi dirinya mengenyam pendidikan kembali.
"Anak pertama saya S3 di Malaysia, menantu S3 di Jepang, anak kedua ada di UGM."
"Makanya saya termotivasi, dan memotivasi anak-anak yang lain supaya adik-adiknya semangat juga bersekolah."
"Supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," jelasnya.
Anak Sukadi yang berkuliah S3 juga bekerja di Malaysia.
Sedangkan anaknya yang berkuliah di UGM bekerja sebagai auditor bank.
Sementara anak lainnya ada yang masih menempuh pendidikan sekolah di Klaten, Kediri, Jogja, maupun Solo.
Sukadi sendiri memiliki usaha pengecoran logam sejak tahun 1986, usaha tersebut dikelola bersama keluarga.
Sebagian rtikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya