TRIBUNJATIM.COM - Setelah menghabisi nyawa juniornya di kamar kos, pelaku pembunuhan mahasiswa UI ketakutan mengaku dihantui arwah korban, MNZ (19).
Ya, AAB kini bak hidup dalam bayang-bayang ketakutan setelah tega menghabisi nyawa adik kelas karena iri dan dengki.
Setelah membunuh MNZ di kamar kosan korban di kawasan Depok, Jawa Barat, AAB mulai dihantui rasa takut.
Ujungnya kini AAB pelaku pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia menyesal sampai nangis.
Baca juga: Motif Asli Mahasiswa UI Bunuh Junior, Mayat Disimpan di Kolong Ranjang, Korban Dikubur di Lumajang
Setelah berhasil diciduk pihak kepolisian, AAB akhirnya menceritakan kondisi setelah membunuh adik kelasnya.
Melansir TribunnewsBogor.com, AAB mengungkapkan, arwah MNZ datang ke dalam mimpinya.
Menurutnya, korban MNZ datang ke dalam mimpinya untuk membalaskan dendam.
Mimpi tersebut menjadi pertanda baginya usai melakukan aksi kejahatan.
"Mimpi itu adalah pertanda," ujar AAB saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Depok, Sabtu (5/8/2023).
"Beberapa waktu lalu saya ditangkap terus dibunuh sama korban dan disaksikan banyak orang," imbuhnya.
Sakung takutnya, ia sampai berniat mengakhiri hidupnya usai membunuh juniornya tersebut.
Sebab pelaku tak tahan dibayangi rasa ketakutannya sendiri.
"Pelaku bahkan sempat terpikir mau bunuh diri karena dikejar oleh korban di dalam mimpinya," ujar Wakasat Reskrim Polrestro Depok, AKP Nirwan Pohan.
Baca juga: Kepribadian Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Gemar Fashion, Tetangga Sorot Sikap Terakhir di Kos: Hening
Bahkan pelaku belum sempat menjual barang berharga korban yang ia gasak dari kamar kosannya.
"Niatnya mau dijual (barang-barang korban), tapi belum sempat."
"Karena pelaku ini sejak kejadian itu, ketika tertidur didatangi korban di mimpinya," katanya.
"Dan pelaku diancam dibunuh oleh korban dalam mimpinya," imbuh AKP Nirwan Pohan.
Kini AAB mengaku menyesal dan meminta maaf.
Bahkan ia terlihat menangis menyampaikan permintaan maaf, saat dihadirkan dalam ungkap kasusnya di Polres Metro Depok.
"Saya kakak tingkat dari almarhum Naufal ingin minta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban, dan kerabat-kerabat korban," kata AAB, Sabtu (5/8/2023).
"Juga teman-teman dan pihak-pihak yang dirugikan, dan semua orang yang sudah banyak saya kecewakan," timpalnya sambil menunduk menangis.
Ia juga mengatakan akan menerima hukuman dan segala konsekuensi atas perbuatannya.
"Saya ingin menjalani hukuman dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif," ucapnya.
Diketahui Muhammad Naufal Zidan menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh seniornya, Altafalya Ardnika Basya atau AAB.
Ia ditemukan tewas di kamar kosnya sendiri di daerah Desa Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Pembunuhan ini terjadi pada Rabu (3/8/2023) sore.
Namun mayat MNZ baru ditemukan dua hari kemudian.
Pelaku disebut menghabisi korban hanya karena iri dengan kesuksesannya.
AAB juga terlilit utang pinjaman online (pinjol) serta harus membayar kos.
Diketahui pelaku membungkus jasad korban menggunakan plastik sampah usai menghabisi nyawanya.
AKP Nirwan Pohan, mengatakan, usai melakukan pembunuhan, tersangka AAB kembali mendatangi kamar kos korban.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswa Unitri Malang Peragakan 22 Adegan, Sejumlah Fakta Baru Terungkap
"Pada hari Kamis pagi, pelaku membeli plastik hitam yang biasa digunakan untuk tempat sampah dan kapur barus."
"Kemudian ia datang lagi ke kosan korban merapikan barang-barang, termasuk mengepel darah korban," ujar Nirwan dalam ungkap kasusnya di Polres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).
Setelah rampung merapikan kamar kos korban, pelaku pun mengikat jasad korban menggunakan lakban.
"Kemudian tangan korban diikat tangannya pakai lakban dan jasadnya dimasukan ke dalam kantong plastik hitam itu."
"Lalu diikat lagi hingga membentuk pocong dan disimpan di kolong tempat tidur, baru setelah itu pelaku pergi," ucapnya.
Lanjut Nirwan, setelah menyimpan jasad korban ke kolong kasur, pelaku juga menaburkan kapur barus untuk mengilangkan bau amis dari darah korban.
"Untuk menghilangkan bau ya (ditaburi kapur barus) karena kan darah itu amis ya, kemudian ini kapur barusnya ditaburkan di sekitar lokasi kejadian," bebernya.
Sebelum tewas dibunuh seniornya, mahasiswa UI asal Lumajang, Jawa Timur, sempat posting unggahan terakhir.
Kini unggahan terakhir mahasiswa UI bernama Muhammad Naufal Zidan tersebut banjir ucapan duka dari rekan-rekannya dan netizen.
Usai peristiwa nahas ini terungkap, akun Instagram Naufal pun banjir belasungkawa.
Dalam akun Instagram @mnzidan, tampak ia mengunggah sebuah konten video.
Di unggahan terakhirnya, MNZ membagikan video saat ia menikmati suasana malam di Universitas Indonesia.
Di bagian captionya MNZ menulis sebuah pesan untuk berani melewati zona nyaman.
"Stepping out of your comfort zone is the key to personal growth.
Embrace new challenges and unlock your true potential!
(Melangkah keluar dari zona nyaman Anda adalah kunci pertumbuhan pribadi. Rangkullah tantangan baru dan buka potensi sejati Anda)" tulis MNZ.
Sejumlah netizen menuliskan ungkapan duka untuk mahasiswa Sastra Rusia ini.
"Fly high Zidan," tulis akun @npcheery.
Tak sedikit pula yang menyampaikan terima kasih pada Zidan karena sudah memberikan semangat dan dukungan.
Banyak rekan-rekan Zidan yang merasa kehilangan dengan sosok korban yang dikenal baik dan ceria.
Seusai diautopsi, jenazah Zidan pun dibawa keluarga ke Lumajang, Jawa Timur, untuk dimakamkan.