“Pemerintah secara konsisten memberikan afirmasi, menunjukkan keberpihakan untuk tenaga non-ASN atau honorer, juga kepada eks THK-II, karena mereka telah mengabdi,” katanya.
Untuk itu, dia menyebut rekrutmen ASN 2023 hampir 80 persen di antaranya untuk pelamar dari tenaga non-ASN.
“Maka rekrutmen ASN 2023 ini, sebanyak 80 persen di antaranya untuk pelamar dari tenaga non-ASN. Sedangkan, formasi pelamar umum hanya 20 persen dari total penerimaan pada tahun ini. Dan 20 persen untuk pelamar umum,” ujarnya.
Baca juga: Jangan Salah Arti, Beda Besaran Gaji CPNS dan PNS, Ada Sanksi Denda Jika Mengundurkan Diri
Formasi CPNS dan PPPK Prioritas
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK menjadi prioritas kebutuhan seleksi CASN 2023.
Dengan alokasi PPPK 2023 sebesar 543.593 dari total formasi 572.496 yang ditetapkan pemerintah melalui Panselnas.
Sementara kebutuhan pengadaan bagi CPNS 2023 dialokasikan sebesar 28.903 dari total formasinya.
Berdasarkan kebutuhan ASN yang terdiri atas PNS dan PPPK untuk seleksi CASN 2023, Plt Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto menyampaikan mekanisme pengadaannya.
Pengadaan CASN ditetapkan sesuai dengan kebutuhan kelompok jabatan ASN, yakni jabatan fungsional dan jabatan pelaksana.
Kebutuhan jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan jumlah pegawai yang akan pensiun.
Sementara, untuk kelompok jabatan pelaksana (administrasi), selain disesuaikan dengan proyeksi pensiun pegawai juga menyesuaikan kebutuhan SDM yang bisa digantikan dengan proses digitalisasi.
Adapun kebutuhan PPPK 2023 pada seleksi CASN 2023 didominasi tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
Sementara kebutuhan CPNS 2023 dialokasikan untuk jabatan-jabatan fungsional atau keahlian lainnya sesuai kebutuhan instansi.
Hal ini sejalan dengan target pemerintah yang memprioritaskan sektor kesehatan dan pendidikan.
Terkait pengisian jabatan ASN pada kedua sektor ini, Panselnas melalui BKN juga sudah melaksanakan seleksi PPPK Guru dan Tenaga Kesehatan formasi tahun 2022.