Awalnya, Kourtney Kardashian melakukan diet untuk meningkatkan kebugaran tubuhnya, bukan untuk menurunkan berat badan.

"Dokter menyarankan saya melakukan diet keto beberapa tahun yang lalu untuk detoksifikasi logam," tambahnya.

Saat itu, dokter memeriksa otot-otot di tubuh Kourtney dan menemukan kadar merkuri dan timbal yang tinggi di tubuhnya.

Setelah itu, sang dokter memberi tahu bahwa cara tercepat untuk detoksifikasi adalah menjaga tubuh dalam keadaan ketosis.

"Saya memeriksa kadar gula dan keton darah saya setiap pagi untuk memastikan semuanya normal," ucapnya.

Kourtney Kardashian menerapkan diet keto dan puasa intermiten, di mana setelah makan malam ia berpuasa sekitar 12 hingga 16 jam, serta seringkali melewatkan sarapan.

Bahkan, wanita yang juga berprofesi sebagai perancang busana ini juga melakukan puasa selama 24 jam, meski ia kurang yakin mampu melakukannya sepanjang waktu.

Dalam diet keto yang dijalaninya, Kourtney Kardashian menerapkan pola makan minim karbohidrat tanpa biji-bijian atau kacang-kacangan.

Namun, ia tetap menerapkan pola makan tiga kali sehari dan membatasi konsumsi camilan.

Ia juga menghindari konsumsi buah-buahan, kecuali porsi kecil buah beri, dan umbi-umbian seperti ubi dan wortel.

Kourtney Kardashian juga menghindari makanan manis dan alkohol. Menurutnya, alkohol dapat menggagalkan proses ketosis karena kandungan karbohidratnya.

"Semua orang berbeda, tetapi saya perhatikan jika saya minum segelas anggur, itu membuat diet saya gagal," ucapnya.

Menurutnya, tak masalah jika ia hanya mengonsumsi satu gelas tequila.

Namun, minuman beralkohol sangat tidak ideal untuk proses ketosis.

Sebagai menu sarapan, Kourtney Kardashian memilih smoothie alpukat dan minyak MCT, bubuk kaldu tulang, dan ganggang biru serta ganggang hijau.