Berita Malang

Harga Beras di Kota Malang Lewati Batas Regulasi, Pemkot Sebut Belum Ada Laporan Kenaikan

Penulis: Benni Indo
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pedagang beras

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kenaikan harga beras di Kota Malang belum terpantau oleh pemerintah. Rata-rata harga eceran beras yang terjual di masyarakat telah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras berdasarkan peraturan Badang Pangan Nasional No 7 Tahun 2023. 

Berdasarkan regulasi yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi tersebut, wilayah Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan memiliki HET beras medium Rp 10.900 per Kg.

Untuk HET beras premium di harga Rp 13.900. Saat ini, harga di sejumlah tempat di Kota Malang terpantau di atas harga itu.

Pantauan harga beras di Pasar Induk Gadang Kota Malang, beras premium dijual Rp 13.700 per Kg dan beras medium Rp 12.500 per Kg.

Kepala Pasar Rakyat Kasin Kota Malang Jumar Ngadiono mengatakan kenaikan harga beras mulai terlihat seperti diungkapkan pedagang di pasar.

Di Pasar Kasin, pedagang menjual beras premium Rp14.000 per Kg dan beras medium Rp12.500 per Kg.

Pada Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur, harga beras premium di Kota Malang pada 28 Agustus 2023 senilai Rp 13.750.

Baca juga: Harga Beras di Lamongan Tembus Rp13.500 per Kg, Diperkirakan Akhir Tahun Baru Turun

Ada kenaikan Rp 50. Sedangkan beras medium di harga Rp 11.133. Tidak ada kenaikan dari hari sebelumnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi menyatakan belum mendengar laporan dari bawahannya terkait kondisi kenaikan harga beras tersebut.

Dirinya pun belum bisa menjelaskan intervensi apa yang akan dilakukan atas kondisi tersebut. 

"Ya nanti saya cek. Saya belum memantau, semoga teman-teman bagian perekonomian sudah. Biasanya laporannya periodik, tapi laporannya belum masuk. Kami harus cek lokasi, kalau misal transportasi yang bermasalah sehingga mengakibatkan kenaikan harga, kami koordinasikan dengan kepolisian," ujarnya, Senin (28/8/2023).

Jika temuannya adalah hal lain, biasanya menggandeng Bulog untuk mengatasi kenaikan harga.

"Kami lakukan intervensi dengan kerjasama Bulog. Saya belum cek, biasanya teman-teman bagian perekonomian cek harga secara periodik pada Rabu. Kami tidak bisa bicara intervensi karena belum tahu simpul naiknya di mana. Kami mesti tahu dulu," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi menyatakan, hasil analisis harga dan pasar memang terjadi kenaikan harga beras lantaran panen mulai menurun.

Kendati demikian, stok beras ia klaim dalam kondisi aman. Karena itu, Eko menyiapkan rencana operasi pasar guna meringankan beban warga.

"Hukum pasar supply and demand berjalan karena barang mulai berkurang di pasar berakibat harganya naik. Panen menurun ini yang memicu kenaikan harga. Pasti akan operasi pasar (OP) untuk menurunkan harga bekerja sama dengan Bulog," ujarnya.

Berita Terkini