Berita Viral

Yuni Nangis Peluk Peti Imam Masykur yang Dibunuh Paspampres, 'Begitu Cepat Sayang', Mohon Keadilan

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuni Nangis Peluk Peti Imam Masyukur yang Dibunuh Paspampres, 'Begitu Cepat Sayang', Mohon Keadilan

TRIBUNJATIM.COM - Seorang gadis bernama Yuni nangis peluk jenazah Imam Masykur, pemuda Aceh yang tewas dianiaya anggota Paspampres.

Yuni meratapi kepergian pemuda Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh berusia 25 tahun itu.

Diketahui, Imam Masykur tewas dianiaya oleh oknum Paspampres berinisial Praka RM bersama dua anggota TNI lainnya.

Kejadian pahit ini menyimpan duka yang mendalam bagi keluarga dan orang tercinta.

Almarhum baru diketahui sudah meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023) setelah sebelumnya jenazah korban sudah berada di RSPAD Jakarta Pusat sejak 15 Agustus lalu.

Sejak kemarin, video pemukulan terhadap korban hingga proses pemulangan jenazah korban ke kampung halaman viral di media sosial, terutama di TikTok.

Dari sejumlah video dan foto yang tersebar, ada satu foto yang memperlihatkan seorang perempuan muda memeluk peti mati almarhum Imam Masykur.

"Selamat jalan sayang, Surga menantimu Allah lebih menyayangimu.

Kamu sudah tenang tidak ada lagi yang menyakitimu,

Smeoga keadilan dinegara ini berpihak pada kita," tulis perempuan beranama Yuni di akun TikToknya @yunimauliza_ pada Minggu (27/8/2023), dikutip TribunJatim.com dari SerambiNews.

Baca juga: Pengakuan Keluarga soal Tabiat Imam Masykur, Pelaku Paspampres Tak Sendiri, Tersangka Tambah 2 Orang

Sebelum postingan tersebut, Yuni juga memposting satu video lain yang memperlihatkan dirinya memeluk peti mati almarhum di dalam mobil ambulans yang sedang menuju rumah duka.

"Terima ga terima tetap harus ikhlas, pergi mu begitu cepat sayang.

Tugasmu disini sudah selesai sayang, kamu sudah tenang, Allah lebih menyayangimu, sekarang kita pulang, negara ini sungguh kejam untukmu syg," tulisnya.

"Semoga keadilan tetap berpihak kepadamu dengan seadil2nya hukum dinegara ini.

Padahal rencana terakhirnya sungguh baik, "Tunggu aku pulang puasa ini untuk bertemu orang tuamu".

Halaman
1234

Berita Terkini