Terutama, dengan menggandeng mereka sebagai distributor.
Sehingga, perusahaan ini sebagai upaya pemkot untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
"Ini bisa menjadi tempat Padat Karya warga miskin di Kota Surabaya."
"Sehingga, menjadi upaya mengurangi kemiskinan dengan ditopang perguruan tinggi dengan riset teknologinya,” kata Alumni ITS ini.
Setelah resmi berproduksi, produk air minum dalam kemasan HE2O bisa didapatkan di minimarket, supermarket, hingga toko kelontong. Pemkot juga akan memasarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga swasta di Kota Surabaya.
Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan, pembangunan perusahaan AMDK merupakan kontribusi ITS sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Terutama, dalam merealisasikan rencana riset dan pengembangan teknologi dalam menyediakan air minum yang berkualitas untuk masyarakat.
Saat ini, ITS fokus melakukan riset teknologi Nano, sebagai pendukung industri AMDK ini.
"Ini juga sebagai teaching factory yang akan memberikan kesempatan kepada siswa, mahasiswa maupun peneliti yang ingin belajar,” kata Ashari.
Ikuti berita seputar Surabaya