Yakni soal Hotman Paris yang bertanya apakah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berkenan bertemu dengan orang tua Imam Masykur.
Puspen TNI seolah menyindir Hotman Paris yang 'salah alamat'.
Lantaran seharusnya sang pengacara kondang tersebut bertanya ke KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Hal ini lantaran pembinaan prajurit berada di matra masing-masing.
Sementara Panglima TNI sebagai pengguna kekuatan militer.
"Terima kasih Bang Hotman, tetapi sebaiknya Mohon utk menyampaikan melalui jalur resmi bersurat ke Panglima TNI," tulis akun Puspen TNI.
"Utk diketahui sesuai fungsinya Panglima adalah pengguna kekuatan, sedangkan pembinaan kekuatan ada di masing2 Matra," sambung tulisan tersebut.
Baca juga: Hotman Paris Yakin Bantu Ortu Korban Dugaan Penganiayaan Paspampres ke Pemuda, Langsung Kebaca
Sebelumnya Hotman Paris ikut menyoroti kasus ini dan siap memberikan bantuan hukum untuk keluarga korban.
Dalam akun Instagram pribadinya, Hotman Paris mengangkat kasus ini.
"Kasus viral terbaru, apa benar almarhum ini dibunuh oleh seorang oknum TNI?" tulis Hotman Paris.
"Terus sudah ribuan netizen DM dan WA hotman 911!
Tim hotman 911 siap meluncur apabila dibutuhkan oleh keluarga korban," sambungnya.
Hotman Paris pun menyebut bahwa kasus viral rakyat kecil akan siap ia bantu.
"Kenapa kasus viral rakyat kecil memerlukan bantuan tim hotman 911?" tulis Hotman Paris.
"Karena @hotmanparisofficial sangat viral dan difollow oleh banyak petinggi aparat hukum sehingga tindak tanduk aparat penyidik dan pejabat yang menangani kasusnya langsung kebaca oleh para petinggi polri dan para pejabat pemerintah RI setelah melihatnya di IG ini," sambungnya.