Berita Viral

Alasan Kakek di Pasuruan Buat Sirkuit BMX untuk Cucu, Reaksi Warga Tak Diduga, Mengalihkan Kecanduan

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah seorang kakek yang menjadi sorotan karena membuatkan sirkuit BMX bagi cucunya

TRIBUNJATIM.COM - Alasan kakek di Pasuruan Jawa Timur membuatkan sirkuit BMX khusus untuk sang cucu akhirnya terungkap.

Kakek di Pasuruan tersebut buat sirkuit BMX mini untuk cucu dan videonya jadi viral.

Berkat inisiatif sang kakek, warga sekitar juga ikut terbantu.

Reaksi warga akhirnya tak pernah diduga oleh kakek tersebut.

Kini sirkuit BMX mini yang diperuntukkan bagi cucu di Pasuruan itu membawa berkah bagi warga sekitar.

Berawal dari kekhawatiran akan tingkah sang cucu yang sulit lepas dari Gadget.

Seorang kakek di Pasuruan, Jawa Timur buatkan sirkuit BMX mini di belakang rumah.

Namun siapa sangka inisiatif kakek bernama Imam Utomo (60) itu mendapat respon tak terduga dari para warga yang juga merasakan kegelisahan serupa.

Penampakan halaman belakang yang disulap menjadi sirkuit BMX mini itu viral di media sosial salah satunya diunggah oleh akun @in_formania, Minggu (10/9/2023).

Dalam unggahan tersebut tampak lahan seluas kurang lebih 160 m2, dibuat menjadi sirkuit BMX dengan beberapa jenis lintasan.

Baca juga: Padahal Dibayar Fantastis, Terkuak Alasan Agnez Mo Tolak Tawaran Promosi Lagu di Klub Striptis

Dibagian ujung tampak lintasan berupa seluncuran yang menjadi arena strat para rider sepeda BMX.

Sementara bagian jalan dibuat bergunduk dengan tumpukan tanah dan karung sebagai rintangan.

Tampak pula beberapa tikungan yang berada di lintasan sirkuit BMX mini tersebut.

Diketahui sirkuit BMX mini buatan Kakek Imam Utomo tersebut berada di Desa Sebani, Gadingrejo, Pasuruan tepat di depan kantor kelurahan.

BMX Mini sirkuit dibuatkan oleh seorang kakek (Instagram)

Didirikan pada 2022 lalu, selain cucunya kini sirkuit BMX mini buatan Kakek Imam Utomo juga ramai dipenuhi anak-anak di sekitaran wilayah tersebut.

Anak-anak dari tingkat TK hingga SMP tersebut hampir setiap sore diantarkan oleh para orang tua untuk berlatih sepeda BMX.

Rupanya warga di sekitaran lokasi sirkuit BMX mini itu juga merasa terbantu dengan adanya kegiatan positif untuk mengalihkan anak-anak dari kecanduan gadget.

Terlihat dengan menggunakan perlengkapan keamanan berupa helm dan pelindung kaki juga tangan, para anak-anak sudah mahir mengendalikan sepeda mereka.

Meski terbilang ekstrem, para anak-anak tampak menikmati olahraga sepeda BMX di sirkuit mini buatan Kakek Imam Utomo.

Baca juga: Mengenal Sirkuit Condro Lintasan Roller Skate Terbaik di Lumajang, Bakal Jadi Andalan Sport Tourism

Anak-anak boleh dibiarkan bermain sepeda atau bermain di luar alih-alih kecanduan game di gadget.

Tetapi, orang tua tetap harus mewaspadai jam bermain anak di luar rumah.

Menjadi sangat beresiko jika anda membiarkan anak-anak main di luar rumah dalam kondisi panas luar biasa.

Pengalaman ibu atau orang tua ini dapat menjadi pengalaman baik bagi anda.

Dokter mengatakan penyebab kematian bocah tersebut karena sengatan panas dan dehidrasi.

Insiden ini terjadi di Malaysia.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/5/2023), seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi setelah menghabiskan Idul Fitri dengan bersepeda di bawah terik matahari.

Muhamad Syamil Aqil meninggal di Klinik Kesehatan Balai dekat Bachok, Kelantan, pada pukul 09.27 pada Rabu, 26 April 2023.

Baca juga: Nasib Emak-emak Nangis Histeris Kepergok Curi Kue Lebaran, Gelagat Diawasi Bos Toko: Jangan Akting

Seperti dilaporkan New Straits Times, ibu anak laki-laki itu, Wanie Alias, mengatakan, putranya sehat dan aktif pada dua hari pertama Hari Raya Idul Fitri, tetapi demam pada hari berikutnya.

Bocah itu mulai muntah pada Senin, 24 April.

"Saya memantau kondisinya dengan cermat setiap jam dan saya menemukan bahwa suhu tubuhnya melonjak antara 37 dan 38 derajat celsius," kata sang ibu kepada wartawan.

"Pada hari keempat Hari Raya (25 April), setelah shalat subuh, saya perhatikan Syamil sudah sangat lemah, dan saat kami bersiap-siap untuk pergi ke klinik kesehatan, dia tiba-tiba mengalami kejang epilepsi."

"Saya langsung membawa anak saya ke Klinik Kesehatan Balai. Ketika kami sampai di klinik, dokter yang bertugas langsung memberinya oksigen dan branula untuk memasukkan cairan,"

Namun, denyut nadinya tiba-tiba berhenti, dan menjadi tidak sadarkan diri," jelasnya.

Baca juga: Curhat Menantu Dipermalukan karena Telat Lebaran di Rumah Mertua, Tak Disalami hingga Dianggap Asing

Muhamad Syamil Aqil beserta keluarga. (Wanie Alias via New Strait Times)

Ibu berusia 32 tahun itu mengatakan, dokter mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa putranya dan melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR).

Namun, dia dan suaminya harus menerima bahwa putra mereka tidak lagi bisa selamat, terlepas dari berbagai upaya dokter.

Wanie mengatakan, jenazah putranya dikirim ke Unit Forensik Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) untuk post-mortem.

Hasilnya mengungkapkan bahwa dia meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi.

"Semua organ dalamnya, termasuk jantung dan ginjalnya kusut. Darah dan cairan di tubuhnya sudah mengering," kata Wanie

"Saya ingin orangtua lain memperhatikan apa yang telah terjadi dari insiden tragis ini dan tidak membiarkan anak-anak mereka bermain di bawah terik matahari yang membakar karena suhu akhir-akhir ini cukup tinggi."

"Tolong pastikan bahwa anak-anak minum cukup air dan tetap terhidrasi," ujar si ibu, mengingatkan publik.

Direktur-jenderal kesehatan Kelantan Datuk Dr Zaini Hussin juga mengonfirmasi penyebab kematian anak tersebut.

"Hasil awal dari post-mortem yang dilakukan di departemen forensik HRPZ II menemukan bahwa anak tersebut menderita stroke panas dan dehidrasi," katanya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini