"Mungkin karena kecepatan tinggi, sehingga motor ini langsung diseret dari arah yang sama," ungkapnya.
Saking kerasnya tabrakan tersebut, kata Mahyudin, pengendara motor terseret sejauh sekira belasan meter.
Bahkan motor sampai jatuh ke selokan dan rodanya nyangkut ke atap rumah.
"Motor ini (korban) diseret kira-kira ada 10-15 meterlah, sampai jatuh ke selokan."
"Bahkan, anehnya ban (motor) sampai nyangkut ke atap rumah," jelasnya.
Mengetahui kejadian tersebut, Mahyudi bersama warga lainnya kemudian melakukan evakuasi dan para korban pun dilarikan ke Puskesmas.
"Langsung warga berhamburan kita bantu angkat, terus dibawa ke Puskesmas," kata Mahyudin.
Penjelasan keluarga Junaidi (30), ayah dari balita yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan ini, mengaku terpukul melihat kondisi anak dan istrinya.
"Saya periksa kondisi tubuh anak saya, saya lihat banyak luka di tubuhnya."
"Kemarin pas saya kafankan saja semua badannya luka. Saya sangat terpukul," kata Junaidi melalui sambungan telpon, Minggu (10/9/2023).
Bukan hanya kehilangan anaknya, sang istri pun mengalami luka dan saat ini telah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB.
"Kalau istri itu luka di bagian kepala, perut dan sobek di salah satu bagian kuping sebelah kiri hingga dijahit."
"Katanya hari ini pihak Jasa Raharja akan datang menemui kami di rumah sakit," kata Junaidi.
"Saya sampai enggak berani lihat. Saya diminta ikhlas biar tenang sama keluarga."
"Minara langsung kemarin dimakamkan. Saya mau tenang," sambungnya.
Sementara terkait penyebab kecelakaan tersebut, Iptu Abdul Rachman mengungkapkan, polisi masih mendalami kasus kecelakaan tersebut.
Petugas telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
"Belum bisa kita simpulkan (penyebabnya)," pungkasnya.