Dokter Gadungan Lulusan SMA

2 Tahun Pria Lulusan SMA Jadi Dokter Gadungan di PT Pelindo Husada Citra, Gaji 7 Juta Plus Tunjangan

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Santoso (atas kiri) menjalani sidang kasus dokter gadungan lulusan SMA

Bahkan, sebelum kasus ini terungkap Santoso rencananya akan mendapat kontrak.

Kendati tertipu, dia memastikan tidak ada pasien yang menjadi korban. 

"Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH. Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja. Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat," ujarnya.

Kisah Santoso ini lumayan menggerkan publik. PT PHC berharap kasus tersebut bisa dijadikan pelajaran.

Terutama bagi perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja, ada baiknya  teliti memeriksa dokumen-dokumen pelamar kerja. 

Baca juga: Selingkuhi Suami, Istri di Gunungkidul Ketipu Polisi Gadungan, Foto Tanpa Busana Telanjur Disebarkan

Gugat Cerai Suami Demi Intel Gadungan

Sementara itu wanita asal Tuban jadi korban penipuan oleh seorang pria yang mengaku intel gadungan.

K (25) Wanita asal Kecamatan Tambakboyo, harus menahan malu usai menjadi korban penipuan dari Intel gadungan.

Ainul Yakin (45), Desa Bangeran, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, telah menaklukkan hatinya.

Ibu rumah tangga itupun gelap mata, hingga nekat gugat cerai suami demi Intel abal-abal.

Namun surat cerai yang didapat dari pelaku ternyata palsu, padahal korban sudah membayar Rp 3 juta.

"Dua lembar surat cerai palsu, itu sudah dicek ke pengadilan agama," kata Kapolres Tuban, AKBP Suryono kepada wartawan, Senin (17/7/2023).

Perwira menengah itu menjelaskan, setelah dapat surat cerai pelaku melakukan persetubuhan terhadap korban dengan iming-iming akan menikahi.

Baca juga: Nasib Pria 10 Tahun Jadi TNI Gadungan, Bawa-bawa Airsoft Gun, Ngaku Marinir Biar Dipercaya Satpam

Baca juga: Awal Mula Ayah Sadar Calon Menantu Wanita Ternyata Pria, Sholat di Saf Belakang, Hilang usai Disunat

Namun setelah menyetubuhi, pelaku kabur meninggalkan korban dengan alasan tugas intelijen.

Nomor telepon pelaku juga tidak bisa dihubungi, korban yang merasa janggal akhirnya melaporkan ke polisi dengan menganggap pelaku adalah anggota intel polres Tuban.

Halaman
123

Berita Terkini