Belum Puas dengan Hasil Seleksi Dirut KBS, Wali Kota Surabaya: Saya Tak Mau yang Biasa-Biasa Saja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TINJAU KBS - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau Kebun Binatang Surabaya beberapa waktu lalu. Rencananya, Pemkot akan kembali memperpanjang proses seleksi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya akan kembali memperpanjang proses seleksi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS). Hasil seleksi saat ini belum bisa menggembirakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Alhamdulillah proses seleksi sudah jalan melalui tim panitia seleksi. Tetapi, hasil penilaian yang sudah ada, yang lolos tidak terlalu banyak, akhirnya akan kita buka lagi," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (10/8/2025).

Sebelumnya, proses seleksi Direksi KBS telah mencapai Uji Kelayakan dan Kepatutan. Ada 4 nama yang mengikuti ujian tersebut: Choirul Awaludin (mantan direktur Semarang Zoo), Henny Noertiningsih (Internal KBS), Sujianto (pakar hukum), dan Tjatur Prijambodo (mantan Direktur rumah sakit swasta).

Ujian tersebut telah dilakukan pada Senin (28/7/2025) lalu. Namun, hingga saat ini Panitia Seleksi belum juga mengumumkan nama atau pun nilai masing-masing.

"Nanti kami akan buka lagi untuk seleksi Direksi. Sehingga, akan menambah alternatif calon yang bisa dipilih," kata Cak Eri yang juga Wali Kota Surabaya dua periode ini.

Baca juga: Bagi yang Bernama Agus dan Kelahiran Tanggal 17 Agustus Bisa Masuk KBS Gratis

Wali Kota memilih melakukan seleksi ketat dalam pemilihan Direksi yang baru. Mengingat, ada sejumlah pekerjaan besar dan target jangka pendek yang harus diselesaikan pejabat baru.

"Yang pasti, setiap calon direksi harus bisa berpikir, tahun pertama apa saja perubahannya. Pendapatannya harus menjadi berapa? Tahun kedua seperti apa? Tahun ketiga seperti apa?," katanya.

Sebagai lembaga konservasi di Surabaya, KBS menjadi andalan Pemkot dalam menjaga keanekaragaman satwa sekaligus jujugan wisata warga Surabaya. Sehingga, capaian yang sudah berjalan saat ini harus ditingkatkan.

"Bagaimana menjaga satwa ini bisa semakin beragam dan sehat. Bisa kerjasama dengan kebun binatang lain termasuk berinovasi dalam menambah sumber alternatif pembiayaan, misal dengan orang tua asuh untuk hewan. Harus bisa berpikir seperti itu," katanya.

Rencananya, perpanjangan proses seleksi akan dilakukan pekan depan.

"Saya nggak mau yang biasa-biasa saja. Kalau biasa-biasa saja, nggak usah masuk Surabaya lah. Sehingga nanti yang lolos, tetap lolos. Tapi kalau ada tambahan pendaftar, nanti kita adu lagi dengan pendaftar baru," tandas Politisi PDIP ini.

Baca juga: Wacana Kenaikan Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Surabaya, Tarif KBS Belum Berubah Sejak 2010

Direktur KBS hingga saat ini masih kosong sepeninggal Khairul Anwar yang purna tugas pada Oktober 2024. Wali Kota Eri pun tak ingin terburu-buru dalam mengisi posisi strategis tersebut.

"Kalau nggak lolos, masa di deadline(diberi batas waktu). Kami ingin[memilih] yang benar-benar tepat. Hari ini tanpa direktur utama saja sudah berjalan dan berjalannya sudah luar biasa. PAD (Pendapatan Asli Daerah) juga tambah," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Pada tahun 2025, Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya berhasil memberikan deviden kepada Pemkot sebesar Rp5,14 miliar. Angka itu nyaris mencapai dua kali lipat dari target (194,63 persen dari target sebesar Rp2,64 miliar). 

Halaman
12

Berita Terkini