TRIBUNJATIM.COM - Kembang kol kerap disamakan dengan brokoli.
Dari segi bentuk dan tekstur keduanya memang mirip.
Bahkan kedua sayuran ini begitu populer sebagai makanan sehat harian.
Ditumis, direbus, atau dijadikan sup, sama-sama enak.
Namun dua hingga tiga tahun belakangan ini, kembang kol mencuri perhatian karena teksturnya yang ternyata mirip nasi.
Tidak heran, kalau Tribunners sering melihat kembang kol dijadikan makanan pengganti nasi dalam resep dan menu diet sehat.
Nah, untuk mengenal lebih lanjut soal sayuran yang juga disebut cauliflower ini, yuk simak fakta unik berikut ini:
1. Pengganti nasi
Memang tekstur, warna, dan rasa kembang kol sepintas mirip dengan butiran nasi.
Rasanya yang hambar dan sedikit manis juga mirip nasi, bukan?
Makanya, banyak yang memilih sayuran berbentuk bunga ini sebagai pengganti nasi yang bisa dipasangkan dengan aneka lauk lainnya.
Uniknya, dalam 100 gram kembang kol cincang (mentah atau matang) mengandung; hanya 25 kalori, 0 gram lemak, 5 gram karbohidrat, 2 gram serat, 2 gram gula, 2 gram protein, serta 30 miligram sodium.
Selain itu, terkandung juga vitamin C, K, dan aneka mineral; seperti kalsium, potasium, dan magnesium.
2. Berasal dari wilayah Mediterania
Mengutip dari Webmd, kembang kol disinyalir berasal dari wilayah Mediterania.
Pada abad ke-15 sayuran ini tiba di Eropa yang kemudian banyak dimanfaatkan sebagai tumisan atau sup.
Kembang kol juga termasuk dalam jenis kubis liar yang masih satu keluarga dengan kale, kol brussel, serta kohlrabi atau lobak jerman.
3. Mudah dimasak menjadi berbagai hidangan
Rasanya yang cenderung hambar namun punya tekstur renyah, membuat kembang kol mudah dijadikan aneka hidangan lezat.
Kamu bisa mengolahnya dengan cara memotong menjadi sekuntum kecil-kecil, lalu mengukus.
Selain itu, jika ingin teksturnya terasa lebih renyah maka pangganglah potongan kembang kol bersama sedikit lumuran minyak zaitun, garam, dan lada.