"Ada piting yang berarti ‘apit atau jepit (dengan kaki atau lengan)," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/9/2023).
Dikutip dari KBBI, piting adalah kegiatan apit atau jepit (dengan kaki atau lengan).
Kata piting juga diartikan sebagai tampuk lampu listrik.
Berikutnya, kata piting juga merujuk ke hewan kepiting.
"Kata piting yang berarti apit atau jepit mempunyai kata turunan memiting, piting-memiting, dan pitingan," kata Ganjar.
Menurutnya kata-kata dasar dan turunannya tersebut berkonotasi netral.
"Di dalamnya ada unsur mengapit atau menjepit (orang lain) dengan kaki atau lengan," terang dia.
Kata memiting mengalami abreviasi atau pendekatan bentuk kata sehingga menjadi miting yang digunakan dalam ragam cakapan non-formal.
Kata piting mengalami perluasan makna
Beriringnya zaman, penggunaan kata "piting-memiting" mengalami perluasan makna atau penambahan makna dari yang semula berarti saling memiting.
"Penambahan makna berkonotasi positif dari kata miting seperti makna yang merujuk pada 'merangkul' (satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan)," kata Ganjar.
Namun, konotasi positif itu bergantung pada konteks penggunaan kata itu sendiri.
Pada konteks tertentu, kata piting bisa saja berkonotasi negatif.
"Kata memiting dalam kalimat 'Ia membunuh dengan cara memiting batang leher korban' bisa berarti negatif dalam konteks tindakan menghilangkan nyawa orang lain, tetapi bisa berarti biasa sebagaimana adanya jika itu dalam konteks laporan berita acara," terang Ganjar.
Terkait ucapan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ganjar mengatakan bahwa kata piting dalam kalimat instruksinya bisa saja memiliki konteks positif. "Kalau (kata piting) yang dimaksud 'merangkul (satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan)', bisa dianggap konotasi positif," tandas dia.
Baca juga: Arti Kata Mujahir Menurut Islam, Ramai Dibicarakan di Medsos, Golongan Orang yang Tak Diampuni