TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang wanita hidup bersama 4 anaknya di gubuk reyot tengah menjadi sorotan.
Wanita itu bernama Anastasia Sao (34) tinggal di Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Anastasia tinggal di gubuk reyot yang dindingnya terbuat dari anyaman daun, dan itu membuat tempat berteduh wanita ini kerap basah saat musim hujan tiba.
Sejak Januari 2023, Anastasia Sao tinggal bersama empat anaknya di sebuah gubuk reyot di Dusun Megeloo, Desa Reroroja.
Gubuk berukuran 2x2 meter itu sangat tidak layak huni.
Melansir dari Kompas.com, lantai rumah Anastasia Sao beralaskan tanah.
Atap dan dindingnya dari daun kelapa.
Beberapa tiang rumah terlihat lapuk.
Gubuk itu hanya memiliki satu pintu dari seng bekas.
Saat pintu dibuka, langsung mengarah ke dapur.
Di bagian dalam juga terdapat satu tempat tidur, dan beberapa pakaian yang teratur.
Saat hujan tiba, air kerap masuk ke dalam gubuk.
Baca juga: Dikunjungi Ponakan, Kakek Sebatang Kara di Sidoarjo Ditemukan Tak Bernyawa di Samping Rumah
Bahkan saat angin kencang, gubuk itu beberapa kali nyaris ambruk.
"Kalau hujan deras dan angin kencang kami terpaksa tinggal sementara di rumah tetangga," ucap Anastasiaa saat ditemui di rumahnya, Jumat (22/9/2023).
Anastasiaa memiliki lima orang anak, satunya tinggal bersama keluarga.
Ia bercerita, sebelum tinggal di gubuk, ia pergi merantau bersama sang suami, Antonius Alek ke Kalimantan Timur.
Ia tidak ingat persis berapa lama mereka di sana.
Pada pertengahan 2021, ia bersama empat anaknya pulang ke Megeloo.
Saat itu ia sedang mengandung anak kelima.
Baca juga: Nasib Pilu Pria Tua Sebatang Kara, Tewas di Rumah Sewa, Ada Baju Lebaran Belum Terpakai
Dia Mageloo mereka menetap sementara di rumah keluarga.
Sebulan kemudian Anastasiaa mendengar kabar bahwa Antonius sering sakit.
Lalu mendapat kabar meninggal bulan berikutnya.
"Suami saya meninggal di sana (Kalimantan Timur) dan dikubur di sana. Jenazah tidak bisa dibawa pulang, apalagi kondisi kami begini," ucapnya.
Sejak saat itu Anastasiaa harus banting tulang memenuhi kebutuhan keluarga. Ia bekerja serabutan. Hidupnya pun mulai tidak menetap.
Anastasiaa masih ingat pada akhir 2021, ia bersama keempat anaknya tinggal di sebuah gubuk di bawah pohon asam.
Gubuk itu hanya beralaskan tanah, dan berdinding kain yang usang.
"Atapnya tidak ada, daun pohon asam itu adalah atapnya. Dulu gubuk itu kami buat di dekat kandang kambing," ucapnya.
Tiga bulan kemudian, gubuk yang mereka bangun ambruk.
Kala itu, memasuki musim hujan.
Mereka kemudian menetap sementara di rumah tetangga.
Hanya satu bulan di rumah tetangga, Anastasiaa dan anaknya kembali membangun gubuk di lokasi berbeda.
Gubuk itu berada di bawah pohon asam, sekitar 100 meter dari lokasi sebelumnya.
"Kami juga tidak lama di sana karena waktu itu hujan, akhirnya pada akhir Desember 2022 saudara dan warga sekitar buat rumah ini," ucapnya.
Baca juga: Janda di Sidoarjo Tak Henti Ucapkan Syukur Rumahnya Direnovasi, Kakek Sebatang Kara Pindah ke Rusun
Di tengah keterbatasannya, Anastasiaa selalu berdoa agar sang khalik bisa memberi jalan sehingga bisa membangun rumah.
"Saya hanya harap semoga bisa dapat bantuan rumah yang layak huni," pungkasnya.
Susana Sarniyati Bewo (36), tetangga Anastasiaa mengungkapkan, selama beberapa bulan terakhir banyak yang mengunjungi Anastasiaa untuk memberi bantuan sembako.
Pemerintah setempat juga telah menetapkan Anastasiaa sebagai keluarga dengan kategori miskin ekstrem. Dengan begitu setiap ada program bantuan, Anastasiaa selalu menjadi prioritas.
Sarniyati masih ingat betul bagaimana Anastasiaa dan anaknya harus hidup berpindah-pindah, dari satu pohon ke pohon yang lain.
Baca juga: Kisah Pilu Pria di Blitar, Tinggal Sebatang Kara, Ditemukan Tewas dalam Posisi Duduk di Kloset
Sarniyati dan tetangga sekitar pernah menawarkan agar Anatasia menetap sementara, namun ia menolaknya.
"Kondisinya sangat memprihatinkan, dia dan keluarganya sangat membutuhkan rumah yang layak huni," ujarnya.
Kepala Desa Reroroja, Florida Yosefina Ndena mengatakan, pemerintah desa telah berupaya membantu Anastasiaa dan keempat anaknya melalui program bantuan, seperti sembako dan dana bantuan lain.
Pemdes juga telah mengajukan permohonan bantuan rumah layak huni di Desa Reroroja ke pemerintah kabupaten pada Januari 2023, termasuk rumah Anastasiaa.
"Kita sudah ajukan, tetapi ini kan proposal untuk pelaksanaannya itu kan butuh proses panjang," ujarnya.
Yosefina menambahkan, anggaran dana desa belum cukup untuk membangun rumah Anatasia.
Meski begitu, ia akan terus berupaya membantu Anastasiaa dan keluarganya.
Wanita Tajir Cantik Bawa Anak ke Pasar Jodoh, Rupanya Cari Ayah untuk Anaknya tapi Ogah Hamil
Seorang wanita janda cantik jadi sorotan.
Dia sengaja pergi ke 'Pasar Perjodohan' untuk mencari ayah tiri bagi anaknya.
Syaratnya tak disangka. Wanita tajir tersebut ogah hamil lagi.
Aksi ibu tunggal cari ayah untuk anaknya dengan persyaratan tak biasa itu tersebar melalui jejaring media sosial Tiongkok dan seketika membuat warganet heboh.
Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, ibu tunggal cari ayah untuk anaknya dengan persyaratan tak biasa itu diketahui cukup cantik dan berusia 28 tahun.
Wanita tersebut ingin mencarikan ayah tiri untuk putranya yang berusia 3 tahun.
Ia kemudian pergi ke "pasar perjodohan" sambil membawa putranya.
Di sana, penampilan dan kondisinya menarik banyak perhatian orang.
Menurut perkenalan dirinya, dia berusia 28 tahun, tinggi 164cm, pendapatan tahunan 600 ribu yuan (sekitar Rp 1,2 miliar), lulus dengan gelar sarjana, memiliki rumah dan mobil.
Persyaratannya untuk menjadi pasangan hanya dua hal, yakni lulus dari universitas atau lebih tinggi dan hidup dalam keluarga bahagia.
Kedua kondisi tersebutnya seharusnya tidak menjadi masalah meski wanita itu adalah ibu tunggal yang tinggal bersama putranya yang berusia 3 tahun.
Namun pernyataan selanjutnya membuat banyak orang bertanya-tanya, ternyata ia tidak ingin melahirkan anak dari suami berikutnya.
Baca juga: Dulu Tinggal di Gubuk Tiap Hari Makan Pecel Lele, Artis Cantik Sukses Usaha Dilarisi Para Pesohor
Wanita itu mengatakan bahwa alasannya menetapkan persyaratan tersebut adalah agar pria yang kelak menjadi suaminya dapat memperlakukan putranya dengan baik dan tidak membiarkannya diintimidasi atau diperlakukan berbeda.
Ia terus terang mengatakan bahwa pernikahan ini adalah tentang putranya dan tidak ingin memiliki anak dengan suami barunya.
Hal itu menyebabkan banyak orang yang hadir di "pasar perjodohan" saat itu dan mereka yang melihat informasi di jejaring sosial angkat bicara.
Bahkan banyak orang yang berseru betapa egoisnya wanita itu.
“Siapa yang rela menikah dengan seseorang yang tidak rela melahirkan anak sendiri dan hanya bisa membesarkan anak istrinya seumur hidup?''
''Dia pikir dia bersikap mulia terhadap anak-anaknya, tapi kenyataannya dia terlalu egois. Yang dia butuhkan bukanlah seorang suami, melainkan seorang pengasuh laki-laki.”
“Mengandung anak sendiri tapi tidak terima melahirkan suami? Kondisi mu juga bagus, tapi aku khawatir akan sulit menemukan pria seperti itu.
Apa yang akan dipikirkan mertua ketika menantu perempuannya mempunyai anak sendiri dan tidak terima melahirkan cucu untuk keluarganya?”
Baca juga: Mbah Ngatinah Diamuk Warga karena Curi Jajan Pasar, Ternyata Tinggal di Gubuk Sempit, Polisi Kasihan
Wanita itu tentu saja tidak setuju dengan pemikiran orang lain, ia dengan percaya diri mengatakan bahwa ia memiliki gelar sarjana dan gaji tahunannya tidak sedikit.
Pria mana yang tidak mau menerima dia dan anaknya?
Ia juga menambahkan bahwa pria itu tidak perlu mencari uang banyak, bahkan tidak perlu bekerja, ia bisa tinggal di rumah dan merawat anaknya aja.
Namun meskipun demikian, orang-orang juga menduga bahwa wanita itu telah mengalami banyak luka dalam hubungan lamanya sehingga ia berakhir mengambil keputusan itu.
Ia rela mengorbankan kebahagiaannya sendiri selama anaknya bisa berkembang dengan baik.
Ia juga tidak membutuhkan uang, ia hanya membutuhkan pria baik yang tumbuh dalam keluarga bahagia.
Namun, masalahnya adalah ia tidak menempatkan dirinya pada posisi orang lain dan tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com