Semua diserahkan ke pihak keluarga seberapa mampunya untuk membayar.
"Semampu mereka saja, tidak ada patokan, meskipun di bawah Rp5 juta dengan catatan harus ada suaminya baru bisa dipulangkan," jelasnya.
Berdasarkan informasi terbaru, terkait persoalan biaya persalinan tersebut baru saja telah diselesaikan.
Namun untuk dapat keluar masih menunggu suaminya.
"Barusan saya mendapat informasi, bahwa semua biaya persalinan ibu tadi sudah dilunasi oleh Kapolda Jambi," tandasnya.
Di sisi lain, RS Erni Medika diketahui bisa terancam berhenti beroperasi apabila terbukti bersikap demikian terkait kasus ibu dan bayi yang ditahan karena tak mampu bayar biaya persalinan sesar.
Hal itu sendiri diungkapkan langsung oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi, Afifuddin.
Ia menyayangkan dengan sikap management klinik awal untuk merujuk pasien ke RS Erni Medika.
"Sangat kita sayangkan, kenapa tidak dibawa ke RS yang melayani BPJS? RS Sengeti (RS Arifin) ada juga, RS Mataher juga ada."
"Kenapa langsung dibawa ke RS Erni Medika?" kata Aifudin dilansir dari Tribun Jambi.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan klarifikasi terhadap klik awal.
Jika memang ada kesengajaan dengan dalih mengambil untung atau fee dari RS rujukan, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas.
"Jika ada mengarah ke sana (fee dari RS Erni Medika) maka akan kami ambil tindakan tegas. Izinnya kita cabut," tegas Afifuddin.