"Kami masih melakukan penyelidikan secara intensif, profesional dan transparan dengan menggunakan metode scientific crime investigation," ucapnya.
Sebelumnya, jasad CHR ditemukan dalam kondisi terbakar di salah satu pos di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Minggu (24/9/2023).
Polres Metro Jakarta Timur yang menyelidiki kasus tersebut, telah mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya sebilah pisau yang ditemukan di lokasi jasad CHR.
"Barang bukti yang ditemukan, sebilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol berwarna merah," kata Leonardus, Selasa (26/9).
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan terkait kepemilikan pisau tersebut, apakah itu milik korban atau bukan.
Baca juga: Viral Pria Terkapar Bersimbah Darah di Warung, Pesan Suara Kuak Kronologi, Polisi Pamekasan ke TKP
"Kita belum bisa mengidentifikasi, yang pertama terkait dengan pisau. Ini kepemilikan apakah memang itu sudah ada di sana atau dibawa oleh korban," ucapnya.
Sementara itu, RS Polri Kramat Jati mengungkapkan adanya tanda-tanda penganiayaan pada korban.
Menurutnya, penganiayaan itu berupa luka akibat benda tajam.
"Dari hasil autopsi, kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka pada dada, seperti ada luka sayatan atau bacokan di bagian dada," ujar Hariyanto, Selasa.
Tak hanya itu, korban CHR, kata Hariyanto, juga mengalami luka bakar 91 persen.
"Luka bakar 91 persen, hampir sekujur tubuhnya terbakar. Hanya 9 persen yang tidak terbakar," tutur Hariyanto.
Ada jelaga di tenggorokan
Tim kedokteran forensik di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, mengungkapkan hasil autopsi terhadap CHR yang ditemukan tewas.
Adapun hasil autopsi yang dilakukan RS Polri terhadap jasad korban pada Senin (25/9/2023), ditemukan jelaga di tenggorokan atau rongga pernafasan CHR.
"Dari hasil pemeriksaan secara laboratoris, pada tenggorokannya terdapat jelaga," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brigjen Pol Hariyanto kepada Kompas.com di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (26/9/2023).